Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di SYEKHERMANIA LASKAR PURWOREJO
.::Sekuncup Mawar Kesetiaan::.
.::Sekuncup Mawar Kesetiaan::. |
Sore itu, dan sore-sore lainnya, terasa sejuk.
Sinar mentari begitu mencerahkan.
Angin berhembus kipaskan raga yang tadi siangnya tersengat mentari.
Terlihat beberapa daun yang kuning menua berjatuhan.
Terlihat seorang lelaki sedang berjalan.
Engkau pasti bisa menebak bahwa ia begitu senang dan bahagia namun tidak riang layaknya anak-anak karena lelaki itu memang bukan anak-anak.
Kami, dan mungkin engkau pula, akan bisa menangkap bahwa di taman hatinya sedang bertandang musim semi yang menyemikan cinta, bukan cinta atau asmara picisan.
Pada saat yang sama, sepertinya, bertandang pula musim gugur yang menggugurkan daun-daun kejenuhan dalam mengarungi derasnya arus kehidupan. Nampaknya, bertamu pula musim hujan, merintik-rintikan air yang menyuburkan rasa sayang.
Tak sendiri lelaki itu berjalan.
Lihatlah sejenak kembali.
Ia bersama seorang wanita.
Ditemaninya wanita tua yang sedang duduk manis di atas kursi roda itu, seorang wanita yang duduk lumpuh melemas.
Hanya bibir, lidah, mata dan bagian kepala secara umum yang mampu ciptakan gerakan.
Aduhai....
Begitu kasihan wanita kita ini. Sedang ia jalani masa-masa di penghujung umurnya dengan penyakit lumpuh yang Allah takdirkan.
Tak ada keluh kesah. Namun begitu, jauh dalam lubuh hatinya, ia membutuhkan perhatian dan sayang dari orang-orang tercinta.
Ia butuhkan perhatian dari cucu-cucunya, do’a tulus dari anak-anaknya, dan tentu saja sejuta cinta dari kekasih hatinya.
Dan lelaki tadi benar-benar telah menunjukkan kejantanannya sebagai laki-laki sejati.
Dengan penuh kesungguhan jiwa dan raga, atas nama kesetiaan cinta, ia buktikan bahwa ia adalah sosok suami yang bisa dibanggakan.
Didorongnya kursi roda dengan penuh sayang sambil menuturkan kisah-kisah untuk menghibur wanita lumpuh itu.
Dibawanya sang wanita menyusuri taman bunga sambil mengenang memori indah masa lalu.
Dihadiahkannya senyum ikhlas teruntuk wanita yang merupakan nenek bagi cucu-cucunya.
Masya Allah, bahagianya sang wanita memiliki pangerannya.
Mereka saling menatap penuh senyum mekarkan bahagia.
Inilah salah satu potret indah dari sebuah kesetiaan yang diperagakan anak adam.
Ia begitu setia untuk selalu berbagi kasih dengan sang pujaan walau usia pernikahan telah lama terajut.
Ada keengganan untuk berpaling cinta yang halal menuju haramnya dan inilah salah satu kesetiaan sejati yang mengucurkan pahala.
Ditulis Oleh : Den Bagoez Sigit Pamuji Ragile Kanjengdoso
Sahabat sedang membaca artikel tentang .::Sekuncup Mawar Kesetiaan::.. Oleh Admin, Sahabat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya .
Related Articles :