Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di SYEKHERMANIA LASKAR PURWOREJO
Tata Cara Berdzikir Dan Berdoa Setelah Sholat
Mengucapkan tasbih (سُبْحَانَ الله), tahmid (الحَمْدُ لِله) dan takbir (اللهُ أَكْبَر) setelah selesai sholat mungkin sebagian besar kaum muslimin melakukannya. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami potongkan hadits-hadits dan perkataan para ulama yang berkaitan dengan tata cara pengucapan dzikir tersebut.
Hadits Nabi shollallahu ‘alaihi was sallam yang Menunjukkan Dianjurkannya Dzikir Ini
Nabi shollallahu ‘alaihi was sallam bersabda sebagaimana yang diriwayatkan dari Sahabat Abu Huroiroh rodhiyallahu ‘anhu,
Bagaimana Cara Mengucapkannya [?]مَنْ سَبَّحَ اللَّهَ فِى دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ وَحَمِدَ اللَّهَ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ وَكَبَّرَ اللَّهَ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ فَتِلْكَ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ وَقَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ ».
“Barangsiapa yang bertasbih (mengucapkan Subhanallah – pent.) pada setiap selesai sholat sebanyak 33 kali, bertahmid (Alhamdulillah – pent.) sebanyak 33 kali dan bertakbir (mengucapkan Allahu akbar – pent.) sebanyak 33 kali. Sehingga jumlah seluruhnya 99 kali kemudian ia menutupnya dengan kalimat (لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ) Laa Ilaaha Illallah Wahdahu Laa Syariika Lahu al Mulku wa Lahu al Hamdu wa Huwa ‘Alaa Kulli Syay’in Qodiir (artinya : tiada Sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagi Nya, milik Nya lah seluruh kerajaan dan bagi Nya lah segala pujian. Dia adalah Dzat Yang Berkuasa/Mampu atas segala sesuatu) akan diampuni kesalahannya walaupun banyaknya sebagaimana buih di lautan”.
Ketika Abu Sholih Dzakwan As Salman Az Ziyad (perowi hadits di atas) kepada sahabat Abu Huroiroh rodhiyallahu ‘anhu tentang bagaimana tatacara pengucapannya. Maka Abuh Huroiroh rodhiyallahu ‘anhu pun menjawab,
“Ucapkanlah Subhaanallah wa Alhamdulillah wa Allahu Akbar hingga mencapai bilangan 33 kali”.Maka hal ini menunjukkan bahwa jumlah kalimat tersebut seluruhnya 33 kali semisal kita mengucapkan Subhaanallah wa al Hamdulillah wa Allahu Akbar sekali, demikian seterusnya hingga mencapai 33 kali.
Namun terdapat cara pengucapan lain berdasarkan hadits Nabi shollallahu ‘alaihi was sallam yang lain. Syaikh DR. Sa’id bin Wahf Al Qohthoniy hafidzahullah merangkumkannya sebagai berikut,
Subhaanallah wa al Hamdulillah wa Allahu Akbar kalimat ini dibaca hingga 33 kali dan ditutup dengan ucapan (لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ) Laa Ilaaha Illallah Wahdahu Laa Syariika Lahu al Mulku wa Lahu al Hamdu wa Huwa ‘Alaa Kulli Syay’in Qodiir.
Hal ini berdasarkan sabda Nabi Shollallahu ‘alaihi was sallam melalui jalur Abu Huroiroh di atas.
Subhaanallah sebanyak 33 kali, Alhamdulillah sebanyak 33 kali dan Allahu Akbar sebanyak 34 kali. Hal ini berdasarkan Sabda Nabi shollallahu ‘alaihi was sallam yang diriwayatkan Imam Muslim.
Subhaanallah wa al Hamdulillah wa Allahu Akbar kalimat ini dibaca hingga 33 kali. Hal ini berdasarkan sabda Nabi shollallahu ‘alaihi was sallam sebagaimana yang diriwayatkan oleh Syaikhoin.
Subhaanallah sebanyak 10 kali, Alhamdulillah sebanyak 10 kali dan Allahu Akbar sebanyak 10 kali. Hal ini berdasarkan hadits Nabi shollallahu ‘alaihi was sallam sebagaimana diriwayatkan oleh Al Bukhori.
Subhaanallah sebanyak 11 kali, Alhamdulillah sebanyak 11 kali dan Allahu Akbar sebanyak 11 kali. Hal ini berdasarkan hadits Nabi shollallahu ‘alaihi was sallam sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim.
Subhaanallah wa al Hamdulillah wa Laa Ilaaha Illallah wa Allahu Akbar sebanyak 25 kali. Hal ini berdasarkan sabda Nabi shollallahu ‘alaihi was sallam yang diriwayatkan An Nasa’i dan At Tirmidzi.Diakhir pembahasan Syaikh DR. Sa’id bin Wahf Al Qohtoniy hafidzahullah mengatakan,
“Yang paling utama diantara cara-cara di atas adalah anda lakukan cara yang pertama pada suatu kesempatan dan yang lain di kesempatan lainnya sehingga anda melakukan variasi di atas pada kesempatan yang berbeda”.Mudah-mudahan bermanfaat.bagi kita semua amiin...ya robbal'alamiin...untuk dzikir dan doa-doa setelah sholat sahabat bisa lihat disini.
Hukum Mengangkat Tangan dan Berdo’a Setelah Sholat
Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin Rohimahullah pernah ditanya sebuah pertanyaan
Pertanyaan :
Apa Hukumnya mengangkat Kedua Tangan dan Berdo’a Setelah Sholat ?
Jawab :
“Bukanlah sebuah hal yang disyari’atkan jika seseorang telah selesai mengerjakan sholat kemudian mengangkat tangan dan berdo’a (dan hal ini dilakukan secara berkesinambungan di kebanyakan sholatnya –ed.). Jika dia ingin berdoa maka lebih utama baginya berdo’a di dalam sholatnya dari pada dia berdo’a setelah selesai sholat. Oleh karena itulah adalah salah satu hal yang Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tuntunkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud Rodhiyallahu ‘anhu ketika bertasyahud, beliau meriwayatkan,
ثُمَّ لْيَتَخَيَّرْ بَعْدُ مِنَ الْمَسْأَلَةِ مَا شَاءَ
“Kemudian hendaklah ia memilih setelah (membaca dzikir tasyahud dan do’anya –ed.) do’a yang ia ingin panjatkan”.
Adapun yang dilakukan sebagian orang awam setiap selesai mengerjakan sholat sunnah mereka mengangkat tangan mereka sehingga hamper-hampir dapat engkau katakan bahwa dia tidak berdo’a karena engkau lihat ketika sholatnya ketika sedang tasyahud di dalam sholat sunnahnya tersebut ketika selesai salam ia kemudian mengangkat tangannya. Seolah-olah Allahu a’lam dia hanya mengangkat tangannya saja kemudian menyapukannya ke wajahnya. Hal ini mereka lakukan dalam rangka menjaga kebiasaan do’a semisal ini (berdo’a dengan mengangkat tangan ketika selesai sholat) yang mereka mengira hal itu disyari’atkan padahal bukanlah demikian”.Ditulis Oleh : Den Bagoez Sigit Pamuji Ragile Kanjengdoso
Sahabat sedang membaca artikel tentang Tata Cara Berdzikir Dan Berdoa Setelah Sholat. Oleh Admin, Sahabat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya .
Related Articles :