Headlines News :
  • AGENDA MAJELIS ROSULLULOH SAW

    AGENDA MAJELIS ROSULLULOH SAW

  • SYEKHERMANIA LASKAR PURWOREJO AHBAABUL MUSTHOFA

    SYEKHERMANIA LASKAR PURWOREJO AHBAABUL MUSTHOFA

  • SYEKHERMANIA LASKAR PURWOREJO PECINTA ROSULLULOH SAW

    SYEKHERMANIA LASKAR PURWOREJO PECINTA ROSULLULOH SAW

  • SYEKHERMANIA LASKAR PURWOREJO

    SYEKHERMANIA LASKAR PURWOREJO

  • AHBAABUL MUSTHOFA BERSHOLAWAT

    AHBAABUL MUSTHOFA BERSHOLAWAT

Home » AL~KISAH , Gema Santri , Tokoh Ulama » KH Zaini Mun'im, Seorang Santri Mbah Hasyim

KH Zaini Mun'im, Seorang Santri Mbah Hasyim

Sunday, 29 December 2013



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di SYEKHERMANIA LASKAR PURWOREJO
syekhermania laskar purworejo
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

 KH Zaini Mun'im, Seorang Santri Mbah Hasyim


Adalah KH. Zaini Mun’im, pendiri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Kabupaten Probolinggo. Ia berasal dari Desa Galis, Pamekasan Madura. Lahir pada tahun 1906 silam, putra pertama dari dua bersaudara pasangan KH. Abdul Mun’im dan Ny. Hj. Hamidahini memiliki nama kecil Abdul Mughni.

KH Zaini Mun'im, Seorang Santri Mbah HasyimAyahnya, KH. Abdul Mun’im adalah putra Kiai Mudarik bin Kiai Ismail yang merupakan generasi kedua penerus Pesantren Kembang Kuning, Pamekasan Madura. Sedangkan ibunya, Ny. Hj. Hamidah merupakan keturunan Raja Pamekasan melalui jalur KH. Bujuk Azhar atau dikenal dengan Ratoh Sidabulangan, penguasa Kraton Pamekasan Madura.

Tahun 1937, Lora Abdul Mughni, yang juga dikenal dengan nama KH. Zaini Mun’im ini menikah dengan keponakan Kiai Abdul Majid Banyuanyar, Nafi’ah. Dari pernikahannya, ia dikaruniai enam putra dan satu putri. Yaitu, KH. Moh. Hasyim, BA, Alm. Drs. KH. A. Wahid Zaini, SH, Nyai Hj. Aisyah, KH. Fadlurrahman, BA, KH. Moh. Zuhri Zaini, BA, Alm. KH. Abdul Haq Zaini, Lc dan Drs. KH. Nur Chotim Zaini.

Sejak kecil, KH. Zaini Mun’im mendapatkan pendidikan agama dari kedua orang tuanya. Menginjak usia 11 tahun, pada masa penjajahan Belanda, ia sekolah Wolk School (Sekolah Rakyat) selama empat tahun (1917-1921). Selanjutnya, ia memperdalam Al-Qur’an beserta tajwidnya kepada KH. M. Kholil dan KH. Muntaha, menantu Kiai Kholil di Pesantren Kademangan Bangkalan Madura.

Dan tahun 1922, ia melanjutkan ke Pesantren Banyuanyar Pamekasan yang diasuh oleh KH. R. Abdul Hamid dan putranya KH. Abdul Majid. Pada tahun 1925, merantau ke Jawa dan mondok di Pesantren Sidogiri, Pasuruan. Disini KH. Zaini Mun’im hanya belajar satu tahun, karena ayah tercintanya wafat. Sebagai putra sulung, ia harus pulang ke Madura untuk menggantikan posisi ayahnya.

Di usia 22 tahun, KH. Zaini Mun’im mondok di Pesantren Tebuireng, Jombang yang diasuh oleh KH. Hasyim Asy’ari, tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Di pesantren ini, ia mempertajam ilmu agama dan ilmu bahasa Arab. Pertengahan tahun 1928, ia berangkat ke Mekah untuk berhaji dan menetap di Sifirlain untuk menuntut ilmu, selama lima tahun. Sebelum pulang ke tanah air, ia sempat bermukim di Madinah selama enam bulan untuk ikut berbagai pengajian di Masjid Nabawi dari beberapa ulama terkemuka saat itu.

Ketika awal kedatangannya di Desa Karanganyar Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo, KH. Zaini Mun’im tidak bermaksud mendirikan lembaga pendidikan pesantren. Ia hanya ingin mengisolasi diri dari keserakahan dan kekejaman penjajah untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan ke pedalaman Yogyakarta, menemui teman seperjuangannya.

Tapi sebelum cita-cita luhur itu terealisasi, KH. Zaini Mun’im mendapat amanah dua orang santri. Keduanya mengaji di surau kecil yang berfungsi sebagai tempat shalat, juga ruang tamu, mengajar dan tempat tidur santri. Karena itulah, ia mengurungkan niatnya dan menetap di Desa Karanganyar Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo hingga akhirnya mendirikan Pesantren Nurul Jadid.

Ditulis Oleh : Den Bagoez Sigit Pamuji Ragile Kanjengdoso

Sahabat sedang membaca artikel tentang KH Zaini Mun'im, Seorang Santri Mbah Hasyim. Oleh Admin, Sahabat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya .

Den Bagoez Sigit Pamuji Ragile Kanjengdoso

 KH Zaini Mun'im, Seorang Santri Mbah Hasyim
By Unknown.
Published at : 23:44
Rating 5.0 ★★★★★© 87833 reviews. based on Microformats review aggregate



Terimakasih atas kunjungan Anda



Share and Like this article :

Related Articles :

Comments
0 Comments
Janganlah ragu berbuat baik dan jangan mengharap balasan,Pada akhirnya,buah perbuatan akan selalu mengikuti kita [Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf] Den Bagoez Sigit Pamuji

Berkomentarlah Yang Baik Dan Sopan Tunjukan Bahwa Kita Pecinta Rasullulah SAW


ೋღ❤ღೋ WE ARE SYEKHERMANIA ೋღ❤ღೋ

Like This Njeh???

 
Support : Den Bagoez Ragile Kanjengdoso
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. SYEKHERMANIA LASKAR PURWOREJO - All Rights Reserved
SYEKHERMANIA LASKAR PURWOREJO
Template Design by Creating Website Published by Den Bagoez Ragile Kanjengdoso