بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Ibu, Ajariku Tuk Memilih Pendamping Hidupku
|
Ibu, Ajariku tuk memilih
|
|
Pendamping Hidupku
|
Ibu, Ajariku tuk memilih pendamping hidupku
Suatu hari, seorang anak lelaki bertanya pada Sang Ibu, "Bu, jika kelak
anakmu ini akan menikah. Istri seperti apa yang mesti kupilih?" Sang
Ibu yang bijak pun menjawab, "Nak, Seorang istri yang baik adalah dia
yang saat kau pandang hilanglah resahmu. Saat Kau bersamanya tentram
hatimu. Saat kau pamit menjemput rizki, ia lambaikan tangannya sambil
mendoakanmu..."
Sang Ibupun bersenandung :
..............................
Mencipta rumahnya seindah surga
menjaga akhlaqnya sebening mata
Qona’ah selendangnya dalam rumah tangga
sejuk di kalbunya tunduk pandangnya
..............................
(Permata dunia, Suara Persaudaraan)
"Tapi Bu... aku kan belum tahu sifatnya. Bagaimana mungkin aku dapat
mengenalnya" Sang anak menyela. Sang ibu menjawab "Nak.. Jika kau ingin
melihat kasih sayangnya padamu, lihatlah bagaimana ia memuliakan ayah
bundanya. Jika kau ingin tahu apakah ia kasih terhadap anak-anakmu
kelak, lihatlah perlakuannya terhadap adik kakaknya."
"Lalu
bagaimana jika aku ingin memiliki istri secantik Aisyah, secerdas Anna,
dan setulus Maryam" Sambil tersipu sang anak bertanya. "Kau harus
memiliki jiwa setegar Azzam juga berilmu dan sebijak Fahri," Jawab Sang
Ibu.
Sang Anak termenung sejenak.. Sang Ibu menandaskan
kembali, "Nak... jodohmu sudah ada di tanganNya. jangan pernah kau
khawatir. Khawatirlah jika kau belum bisa memperbaiki diri. Khawatirlah
bila kau belum pantas menjadi seorang suami bagi pendampingmu.
Khawatirlah jika ibadahmu hanya tuk dilihat olehnya. Padahal Dia yang
memberikannya untukmu.
Nak, perbaiki akhlakmu, maka kau kan
dapatkan gadis pujaan hatimu. Luruskan niatmu, maka kau kan dapatkan
biadari dunia akhiratmu. Sempurnakan ikhtiarmu, maka jodohmu kan
mendekat padamu" Pesan Sang Ibu.
AJARI AKU, IBU...
Aku tak pandai menghintung rintik hujan, bu...
cintamu sebanyak itu, mungkin lebih
namun yang bisa kuhaturkan...
aku hanya bisa tertunduk
Aku bahkan hanya bisa merasai angin
pun hembus menenangkannya disetiap langkahku tanpa ku pinta
kasihmu...
kurasai tak jauh berbeda
Dekap lelap dalam lelah terlelah yang mampu kupunya...
ah, masih menenangkan dekapmu
bahkan untuk banyak hal tanpa lelahku
Ajari aku, ibu...
Ajari aku wajah tegarrmu
sesaat setelah gemuruh menguasai jiwamu
Ajari aku senyum menenangkanmu
sedetik setelah badai menghempas pertahananmu
Ajari aku kekuatanmu
meski lelah tengah menarik semua sendimu
Ajari aku dekap hangatmu
ketika dingin bahkan menusuk sumsum terdalammu
Ajari aku, ibu...
Ajari aku...
╔═════════ ೋღ❤ღೋ ═════════╗
ೋ ❤❤❤~~I LOVE YOU SO MUCH~~❤❤❤ ೋ
╚═════════ ೋღ❤ღೋ ═════════╝
Ditulis Oleh : Den Bagoez Sigit Pamuji Ragile Kanjengdoso
Share and Like this article :
Related Articles :