Headlines News :
  • AGENDA MAJELIS ROSULLULOH SAW

    AGENDA MAJELIS ROSULLULOH SAW

  • SYEKHERMANIA LASKAR PURWOREJO AHBAABUL MUSTHOFA

    SYEKHERMANIA LASKAR PURWOREJO AHBAABUL MUSTHOFA

  • SYEKHERMANIA LASKAR PURWOREJO PECINTA ROSULLULOH SAW

    SYEKHERMANIA LASKAR PURWOREJO PECINTA ROSULLULOH SAW

  • SYEKHERMANIA LASKAR PURWOREJO

    SYEKHERMANIA LASKAR PURWOREJO

  • AHBAABUL MUSTHOFA BERSHOLAWAT

    AHBAABUL MUSTHOFA BERSHOLAWAT

Home » AL~KISAH , SYAIKH MUHAMMAD HISYAM AL-KABBANI AR-RABBANI , Tokoh Ulama » SYAIKH HISYAM AL~KABBANI AR~RABBANI

SYAIKH HISYAM AL~KABBANI AR~RABBANI

Friday, 31 January 2014



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di SYEKHERMANIA LASKAR PURWOREJO
syekhermania laskar purworejo
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

SYAIKH MUHAMMAD HISYAM AL~KABBANI AR~RABBANI

SYAIKH MUHAMMAD HISYAM   AL-KABBANI AR-RABBANI
SYAIKH MUHAMMAD HISYAM
 AL-KABBANI AR-RABBANI
Syaikh Muhammad Hisyam Kabbani adalah seorang ulama dan syaikh sufi yang berasal dari Lebanon. Syaikh Kabbani adalah salah satu dari ulama-ulama dunia ternama dalam sejarah Islam dan ilmu spiritual Sufisme. Sebagai deputi dari mursyid Thariqat Naqsyabandi Haqqani, Syaikh Kabbani juga merupakan pembimbing dan guru bagi sekitar 2 juta Muslim di seluruh dunia, khususnya di Amerika Serikat, Inggris dan Asia Tenggara.

Sebagai seorang syaikh sufi, Syaikh Hisyam telah diberi wewenang untuk membimbing para pengikutnya menuju cinta Ilahi dan menuju tingkatan spiritual yang telah digariskan Sang Pencipta (disebut mursyid). Latihan spiritual yang berat yang telah ditempuhnya selama 40 tahun di bawah pengawasan syaikh besar dan syaikhnya, telah menganugerahinya kecakapan yang tinggi mencakup kebijaksanaan, cahaya Ilahiah, intelektual yang diperlukan seorang guru sufi sejati.

Banyak presiden, raja dan para ulama di berbagai penjuru dunia yang menjadi murid beliau. Beliau dikenal sebagai guru dari para wali dan ulama. Beliau merupakan Master Sufi yang paling berpengaruh di dunia saat ini, dengan jutaan murid tersebar di lima benua.

Syaikh Hisyam adalah keturunan Rasulullah Saw. baik dari jalur ayah dan ibunya (al-Hasani al-Husaini). Dari istrinya, Hj. Nazihe Adil yang merupakan putri Syaikh Nadzim al-Haqqani, beliau dikaruniai 3 putra dan 1 putri, serta beberapa cucu yang semuanya menetap di Fenton, Michigan.

Sejak usia 15 tahun, beliau telah menemani Syaikh Abdullah ad-Daghestani dan Syaikh Muhammad Nadzim al-Haqqani, syaikh agung Thariqat Naqsyabandi yang mulia di masa ini. Beliau banyak melakukan perjalanan ke segala penjuru di Timur Tengah, Eropa, dan Timur Jauh untuk menemani syaikhnya.

Beliau termasuk ulama yang menguasai berbagai macam bahasa, terutama beberapa dialek bahasa Arab, beliau menguasai secara aktif. Juga berbagai bahasa lain seperti bahasa Turki, Perancis, Inggris, Belanda dan Urdu.

Beliau sempat cukup lama tinggal di Arab Saudi sebagai manajer dan dokter specialis (MD) pada beberapa rumah sakit ternama di Jeddah dan Madinah. Bersamaan dengan hal tersebut beliau banyak belajar dari para imam dan mursyid Thariqah baik di Madinah maupun Makkah al-Mukarramah.

Atas perintah Syaikh Nadzim Adil Haqqani beliau telah menyelesaikan beberapa khalwat bervariasi diantara empat puluh hari hingga enam bulan. Diantaranya dilakukan di Madinah dekat Masjid Nabawi serta di Yaman dan Jordania.

Pada tahun 1991 atas perintah Syaikh Nadzim Haqqani, Syaikh Hisyam melangkahkan kakinya untuk memulai dakwah di benua Amerika. Pada saat itu beliau memulai di California bertujuan untuk menyebarluaskan ajaran Islam sesuai yang dicontohkan Nabi Muhammad Saw. dan para sahaba, yakni dakwah dengan lembut penuh kasih sayang dan ketinggian akhlak. Sejak saat itu pula beliau ditahbiskan sebagai khalifah Syaikh Nadzim Adil Haqqani an-Naqsyabandi di benua Amerika.

Di negeri Paman Sam tersebut Syaikh Hisyam mendirikan yayasan Thariqat Naqsyabandi. Sejak saat itu, beliau telah membuka 13 pusat sufi di Kanada dan Amerika Serikat.

Sampai tahun 1998 telah banyak pusat-pusat suluk atau zawiyyah (retreat centers) didirikan di Amerika, misalnya di California (L.A, San Fransisco, San Jose, Hollywood, Beverly Hills, Los Altos, Oakland), Toronto, New York, Michigan dan Washington D.C. Pusat-pusat dakwah, mushalla dan zawiyyah didirikan di lokasi-Iokasi yang beliau rasakan diperlukannya proses dakwah spiritual Islam secara kontinu dan terbimbing. Hingga saat ini tumbuh pusat-pusat sufisme di seluruh kota di Amerika Utara, Amerika Serikat dan Amerika Selatan.

Banyak dari para tokoh non Muslim, para pendeta dan pastur yang berhasil diislamkan oleh beliau. Tercatat hingga kini lebih dari 100.000 non Muslim di Amerika dan sekitarnya telah disyahadatkan oleh beliau, dibimbing melaksanakan rukun Islam (syari’ah), dalam hal spiritual (iman dan ihsan) menjadi pengamal Thariqat Naqsyabandi al-Haqqani.

Syaikh Muhammad Hisyam Kabbani ar-Rabbani membimbing dan membawa bangsa Barat, bangsa Maghribi, atau bangsa Rum (Bani Ishaq) masuk ke dalam Islam dan ratusan ribu non muslim mengenal keindahan Islam melalui tasawuf dan akhirnya mereka memasuki Islam yang penuh kedamaian dan keindahan.

Tak seorang pun wali lainnya yang diberikan izin otoritas penuh untuk dapat menjumpai presiden, raja, pemimpin negara Barat, dan rakyat mereka, untuk membawa mereka menuju Islam, selain Syaikh Hisyam Kabbani. Dan inilah karamah beliau yang paling utama.

Syaikh Hisyam aktif memberikan ceramah, dan hadir di banyak konferensi dalam usaha perjalanan dakwah beliau selama ini. Tempat-tempat yang banyak beliau kunjungi adalah universitas dengan melaksanakan diskusi ilmiah tentang keislaman atau dialog interfaith, misalnya di UC Berkeley, McGill University, UCLA, University of Stanford, Harvard, University of Toronto, Howard University, University of Montreal, Universityof Chicago, SUNY, UC San Diego, dan lain sebagainya.

Beliau telah mengajar di sejumlah universitas, seperti the University of Chicago, Columbia University, Howard, Berkeley, McGill, Concordia dan Dawson College. Demikian pula dengan sejumlah pusat keagamaan dan spiritual di seluruh Amerika Utara, Eropa, Timur Jauh dan Timur Tengah.

Misi Syaikh Hisyam Kabbani di benua Amerika adalah untuk menyebarkan ajaran sufi dalam konteks persaudaraan umat manusia dan kesatuan dalam kepercayaan kepada Tuhan yang terdapat dalam semua agama dan jalur spiritual. Usahanya diarahkan untuk membawa spektrum keagamaan dan jalur-jalur spiritual yang beragam ke dalam keharmonisan dan kerukunan, dalam rangka pengenalan akan kewajiban ummat manusia sebagai khalifah Tuhan di bumi ini.

Misi Syaikh Hisyam yang jauh melampaui target di Amerika adalah kontribusinya yang unik terhadap usaha umat manusia dalam mencapai takdir tertingginya, yaitu kedekatan dengan Tuhannya. Usaha beliau untuk membawa kesatuan hati dalam gerakannya menuju inti Ilahi merupakan warisan terbesarnya kepada dunia Barat.

Beberapa posisi yang beliau duduki di Amerika saat ini antara lain:
  1. Ketua Islamic Supreme Council of America (ISCA).
  2. Ketua The Muslim Magazine.
  3. Ketua As-Sunnah Foundation of America.
  4. Penasihat dalam Unity One (sebuah organisasi yang ditujukan untuk perdamaian antar-gang di Amerika).
  5. Penasihat dalam Human Rights Council.
  6. Penasihat dalam American Islamic Association of Mental Health Providers.
  7. Penasihat dalam Office of Religious Persecution, US Department of State.
  8. Ketua Council of Muslim Leadership.
  9. Pimpinan Naqsyabandi Haqqani Sufi Order.
  10. Ketua Kamilat Muslim Womens Organization.
Tak ada satupun negara di Eropa yang tidak memiliki perwakilan Naqsyabandi Haqqani. Rusia, Jepang, Malaysia, Singapore, Indonesia akan selalu dapat ditemui murid Naqsyabdni Haqqani hingga ke Australia dan Afrika.

April tahun 1997 beliau untuk pertama kalinya mengunjungi Indonesia. Kunjungan kedua dan ketiga dilaksanakan pada tahun 1998 dan 2000. Perjalanan dakwahnya di Indonesia terbilang baik dan mulus, ditandai dengan didirikannya Zawiyah Naqsyabandi Haqqani. Pertama kalinya zawiyah tersebut didirikan di wilayah Kampung Melayu, Jakarta.

Yayasan Haqqani Indonesia telah didirikan sejak tahun 2000 sebagai cabang Haqqani Foundation International yang sudah tersebar di beberapa negara. Yayasan mempunyai fungsi sebagai payung kegiatan yang bersifat spiritual dan non-spiritual.

Sampai saat ini murid beliau di Indonesia tersebar di pelosok Jakarta, Bandung, Sukabumi, Cililin, Nagrek, Pekalongan, Semarang, Tuban, Surabaya, Batam, Aceh, Padang, Bukittinggi, Bali dan lain-lain, yang semuanya terwadah dalam suatu keluarga besar Jamaah Thariqat Naqsyabandiyyah al-Haqqaniyyah yang dalam keorganisasiannya dikelola Yayasan Haqqani Indonesia.

Puluhan ribu santri beserta para pimpinan Pondok Pesantren di Cililin (Ponpes. Al-Bidayah), Nagrek Cicalengka (Ponpes. Al-Falah) dan Wonopringgo Pekalongan (Ponpes. At-Taufiqy) menyerahkan baiat Thariqat Naqsyabandi al-Haqqani kepada beliau, atas nama Syaikh Muhammad Nadzim Adil Haqqani an-Naqsyabandi.

Semenjak kecil beliau telah didik oleh kedua orangtuanya dalam nuansa lingkungan yang harmonis religius.

Kemudian menginjak usia 10 tahun, beliau telah dititipkan oleh orangtuanya kepada Syaikh Abdullah ad-Daghestani dan Syaikh Muhammad Nadzim al-Haqqani. Beliau banyak belajar dan mendapatkan bimbingan langsung dari dua guru utamanya tersebut.

Dalam bidang tasawwuf, ilmu tafsir al-Quran dan ma’rifah beliau dibimbing langsung oleh Grand Syaikh Abdullah Faiz ad-Daghestani dan Syaikh Muhammad Nadzim Adil Haqqani, selama kurang lebih empat puluh tahun. Dalam latihan spiritual yang cukup lama dan sulit ini, menjadikan dirinya memiliki kualitas kebijaksanaan, cahaya spiritual dan akhlak mulia dan rasa tulus yang tinggi, yang kesemuanya merupakan perkara penting bagi seorang Master Sejati di jalan Sufi.

Dalam usianya yang relatif muda, 15 tahun, beliau telah menemani Syaikh Abdullah ad-Daghestani dan Syaikh Muhammad Nadzim al-Haqqani, dalam banyak perjalanan kedua gurunya tersebut ke segala penjuru di Timur Tengah, Eropa dan Timur Jauh.

Latar belakang pendidikan formal beliau diawali dengan bidang Kimia di American University of Beirut. Selanjutnya beliau melanjutkan studi dalam bidang Kedokteran Specialis anak di University of Louvain, Belgia. Semua diselesaikan dalam waktu yang singkat. Beliau juga sempat menyelesaikan gelar masternya dalam bidang Syari’ah Islam dari al-Azhar University, Damaskus, Syria.

Beberapa tulisannya yang telah dipublikasikan secara internasional antara lain:
  1. Classical Islam and the Naqshbandi Sufi Tradition.
  2. Naqshbandi Sufi Way: the Story of Golden Chain.
  3. Angels Unveiled-Sufi Perspective (Dialog dengan para Malaikat, diterbitkan Hikmah).
  4. Pearls and Coral (2 jilid).
  5. Encyclopedia of Islamic Doctrine (1500 halaman terbagi dalam 7 jilid).
  6. The Permissibility of Mawlid.
  7. “Salafi” Movement Unveiled (Tasawuf dan Ihsan, Energi Dzikir dll. dalam 7 jilid).
  8. Approaching to Armageddon (Kiamat Mendekat, diterbitkan Serambi).
  9. Liberating The Soul.
  10. The Footstep of Saints.
  11. Dan ratusan buku lainnya dalam berbagai bahasa.

a. Di Amerika Serikat dan  Kanada:
  1. Founder, lebih dari 35 pusat studi Islam di Amerika dan Kanada.
  2. Founder, Pusat Penyembuhan Islami pada suatu peternakan Seluas 200-Acre di Michigan.
  3. Founder, Islamic Supreme Council of America (ISCA), suatu organisasi pendidikan untuk penyebaran materi informative tentang Islam dan pengenalan Islam dari sudut pandang kesarjanaan yang otentik tentang permasalahan dunia.
  4. Mendirikan cabang Haqqani Educational Foundation-Amerika, untuk mengenalkan ajaran fundamental Islam, termasuk toleransi, saling menghargai dan kedamaian.
  5. Sebagai Penasehat dan pembicara pada Northern California Interfaith Conference, San Francisco.
  6. Mendirikan As-Sunna Foundation of America untuk mengembangkan, menerbitkan dan mengorganisir konferensi untuk   pendidikan Islam tradisional atau klasik.
  7. Ketua, American Muslim Assistance Relief Organization, yang giat membantu fakir miskin, yatim piatu dan pengungsi di Amerika dan di seluruh dunia.
  8. Founder, ‘Muslim Magazine’, yang merupakan majalah berita Islami berbahasa Inggris terlaris, dengan pendekatan yang sangat moderen.
  9. Founder, Kamilat, suatu Organisasi Perempuan Muslim Internasional.
  10. Co-Founder Alliance for Islamic Culture and Arts.
  11. Founder berbagai website ter laris diseluruh dunia, antara lain: muslimmag.org, wads.com, camall.com, sunnah.org, kamilat.org, unityone.org, naqshbandi.org islamicsupremecouncil.org, naqshbandi.net, alhaq.com, amahelp.com
b.      Di Eropa, Timur Jauh dan Timur Tengah
  1. Kerjasama erat dengan pemerintahan dan rakyat Uzbekistan untuk menegakkan praktek-praktek Islam tradisionil dan mencegah bertambahnya orang-orang radikal di daerah.
  2. Co-founder Haqqani Worldwide Educational Foundation sebagai pusat pengajaran Syariah Islam dan spiritualitas di London, England, dengan 800 murid pertahun (tinggal di dalam) dan lebih dari 2.000 murid pertahun (menghadiri seminar, lokakarya dan pesantren pembelajaran esensi Islam).
  3. Pembicara dan Penasehat, Inter-Religious Organization, Singapore.
  4. Beraktivitas pada tingkat politik tertinggi untuk mendukung bantuan di Bosnia, Kosova, Afghanistan, Iraq, Lebanon dan Somalia.
  5. Berperan dalam inisiatif perdamaian di Timur Tengah, Bosnia, Kashmir, Afghanistan dan Kosova.
  6. Membantu pembebasan tahanan politik dan tahanan lain di seluruh dunia.
  7. Kerjasama dengan organisasi internasional untuk menetapkan Hari Internasional Yatim Piatu secara global untuk mengingat kesedihan yatim piatu, anak angkat dan korban kekerasan anak.
  8. Ketua International Islamic Unity Conference yang sukses, dimana konferensi keduannya terselenggara di Washington, DC dari Agustus 7-9, 1998.
  9. Co-developer dan mantan General Manager untuk the Islamic Jeddah Medical Center di Saudi Arabia.
  10. Diundang oleh Maharishi Mahesh Yogi untuk menghadiri pembukaan klinik penyembuhan pertamanya pada bulan Oktober 1998.
  11. Bertemu Devi Gowda, mantan PM India, dan C.M.  Ibrahim (saat itu Menteri Penerbangan, India) ketika mereka menjadi tamu pada konferensi tahunan ke 7 dari IMRC di San Jose, 1997

  1. Maret 2010: Melaksanakan perjalanan ke Ghana, Pantai Gading dan Kenya untuk bertemu dengan para ulama dan tokoh masyarakat membicarakan tentang pelestarian kebudayaan tradisional Muslim. Bertemu dengan presiden Pantai Gading, Laurent Gbagbo, dan Perdana Menteri Kenya, Raila Amolo Odinga untuk membahas tentang kebangkitan radikalisme Islam di Afrika dan penghancuran budaya kuno Muslim.
  2. Februari 2010: Mendirikan badan amal yang terdaftar di Inggris dan pada saat peluncurannya mengundang Pangeran Charles untuk menghadiri acara bertema “Spirituality in Action”.
  3. Juni 2009: Bertemu dengan pemimpin oposisi Australia, Malcolm Turnbull, dan pejabat pemerintah lainnya.
  4. Mei 2009: Memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw. bersama Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, dan dihadiri sekitar 250.000 jamaah di Masjid Istiqlal, masjid terbesar di Asia Tenggara.
  5. April 2009: Memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw. di the House of Commons, Majelis Rendah dalam Parlemen Kerajaan Inggris. Dihadiri oleh Rt. Hon. Hazel Anne Blears, Menteri Sekretaris Negara dan Rt. Hon. Jacqui Smith, Menteri Dalam Negeri.
  6. November 2008: Bertemu Perdana Menteri Sri Lanka, Rathnasiri Wickramanayake, untuk membahas bagaimana dan bantuan apa yang diperlukan oleh umat Muslim terkait dengan situasi terkini di Sri Lanka.
  7. November 2008: Bertemu Presiden Sri Lanka, Mahinda Rajapakse, untuk menyampaikan pandangan tentang Terorisme dan bagaimana membangun perdamaian di Sri Lanka.
  8. Maret 2008: Tamu kehormatan dalam acara pembukaan interfaith house of worship pertama di Los Angeles, California.
  9. Maret 2008: Penyelenggara Road Show Pencegahan Ekstrimisme yang kedua di Britania Raya.
  10. Desember 2007: Penyelenggara Road Show Pencegahan Ekstrimisme yang pertama di Britania Raya.
  11. Agustus 2007: Menjadi tamu pribadi bagi Kolonel Qaddafi di Libya untuk membicarakan bagaimana membatasi ancaman radikalisme Islam.
  12. Juni 2006: Bertemu dengan Yang Mulia Pangeran Charles untuk berdiskusi tentang pentingnya Sufisme dalam Islam dan mempromosikan spiritualitas universal yang ada di antara seluruh manusia.
  13. Mei 2006: Pembicara utama dalam Simposium Sufi Internasional yang diselenggarakan di San Jose, California.
  14. Maret 2006: Bertemu dengan staf dari Perdana Menteri Inggris Tony Blair, untuk mengemukakan pandangan-pandangan beliau pada situasi Islam di Inggris dan Eropa.
  15. Februari 2006: Bertemu dengan Wakil Presiden Amerika Serikat Richard Cheney untuk mengemukakan pandangan-pandangan beliau pada penanganan Islam radikal.
  16. Februari 2006: Bertemu dengan Ms. Fran Townshend, Asisten Presiden Amerika Serikat untuk Homeland Security (Keamanan Negara) dan wakilnya Mr. Juan Zarate juga untuk mendiskusikan tentang penanganan radikalisme dalam Islam dan menanggapi soal “kontroversi kartun”.
  17. Juli 2005 dan Januari 2006: Mengadakan pertemuan-pertemuan pribadi dengan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk memperkuat proyek-proyek bersama secara berkesinambungan pada “Rehabilitasi Jihad” bagi kaum muda Indonesia.
  18. April 2005: Bertemu dengan Sekretaris Luar Negeri Inggris Jack Straw untuk mendiskusikan situasi Islam terkini di Eropa.
  19. Maret 2005: Hadir dalam Konferensi White House Faith-Based and Community Initiatives Leadership dan bertemu dengan Presiden Bush di meja bundar pemrakarsa.
  20. Desember 2004: Ketua Undangan dan Pembicara dalam seminar ”Global Challenges in Islam” (Tantangan Global dalam Islam) di Singapura. Lebih dari 3 hari beliau bicara dalam 3 forum agama yang berbeda. Bertemu dengan Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS), Menteri Negara Urusan Luar Negeri dan Menteri Negara untuk Pendidikan. Bertemu dengan Rohan Gunaratna, Kepala Pusat Penelitian Internasional untuk Kekerasan Politik dan Terorisme, untuk mendiskusikan metode-metode mempromosikan Islam tradisional dan membatu tindakan “pemulihan” akibat terorisme.
  21. Desember 2004: Pembicara utama dan tuan rumah Konferensi Internasional para Ulama dan Aktivis di Jakarta, Indonesia mengusung tema “Islam and Civil Society in the 21st Century: A Path to Transformation” (Islam dan Masyarakat di Abad ke-21: Sebuah Jalan menuju Perubahan) merujuk pada topik “Principles of Leadership in War and Peace” (Prinsip-prinsip Kepemimpinan pada Saat Perang dan Perdamaian) diperinci dengan tindakan pelanggaran undang-undang oleh terorisme dan larangan melakukan bunuh diri sebagai suatu cara jihad dalam Islam. Memberikan khotbah Jumat di 2 masjid terbesar di Jakarta (Masjid Baitul Ihsan dan Masjid Istiqlal) dan menjadi tuan rumah selama konferensi. Dihadiri oleh Rektor University of Malaya dan Putra Mahkota Negara Bagian Perak-Malaysia Yang Mulia Raja Muda Nazrin Azlan Shah, Menteri Pendidikan Malaysia Dato Hisyamuddin Tun Hussein, Menteri Urusan Perempuan, Keluarga dan Pengembangan Masyarakat Malaysia Dato Seri Shahrizat Abdul Jalil, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebagai Lembaga Non Pemerintah terbesar di Indonesia, KH. Hasyim Muzadi, Duta besar Amerika Serikat B. Lynn Pascoe dan para pejabat lainnya.
  22. Desember 2004: Bertemu dengan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla di kediamannya di Jakarta untuk mendiskusikan topik-topik kenegaraan.
  23. November 2004: Tamu Presiden Bush di Gedung Putih dalam acara Makan Malam Ramadhan Tahunan.
  24. Agustus 2004: Menghadiri Konferensi Sidi Shekir dengan tema “Importance of Spirituality in Human Affairs” (Pentingnya Spiritualitas pada Manusia) di Marrakech-Maroko di bawah perlindungan Yang Mulia Raja Mohamad VI dan Menteri Urusan Agama.
  25. Juni 2004: Pembicara utama pada konferensi tahunan kedua Islamic Educational and Cultural Research Center (IECRC) di Kalifornia bagian utara.
  26. Juni 2004: Bertemu dengan Presiden Afganistan, Hamid Karzai dan memberikan undangan konferensi para pemimpin Islam yang akan diselenggarakan di Indonesia pada musim dingin tahun 2004.
  27. Mei 2004: Pembicara utama pada Universal Muslim Association of America di Washington, DC. Topik: “Extrimism is Inconsistent with Islam” (Ekstrimisme Bertentangan dengan Islam).
  28. Mei 2004: Pembicara utama pada Islamic Studies and Research of Association di Columbia-Carolina Selatan. Topik: “Classical Islam: Religion of Mercy” (Islam Klasik: Agama yang penuh rahmat).
  29. Mei 2004: Pembicara utama pada konferensi keagamaan internasional di Indonesia. Bertemu dengan kandidat-kandidat wakil presiden Indonesia. Di Malaysia bertemu dengan Menteri Pendidikan Yang Mulia Tun Hishamuddin Hussein dan Putra Mahkota Negara Bagian Perak Yang Mulia Raja Muda bin Azlan Shah.
  30. April 2004: Pembicara utama pada konferensi “Beyond Radical Islam?” yang diselenggarakan oleh Forum LeFrak dan Simposium “Science, Reason, and Modern Democracy” di Universitas negara bagian Michigan dan the Ethics and Public Policy Center di Washington, DC.
  31. Februari 2004: Memimpin delegasi internasional ke Thailand, Indonesia dan Malaysia. Di Thailand, menyajikan sebuah makalah di Forum Kepemimpinan Thailand, mengunjungi makam-makam umat Budha dan bertemu para pemimpin keagamaan; melaksanakan Dzikir Akbar bersama 140.000 orang murid di Masjid Istiqlal, Indonesia dan menghadiri menghadiri “International Conference of Islamic Scholars” bekerja sama dengan PBNU di JCC Hilton, Jakarta; bertemu secara pribadi dengan Perdana Menteri Malaysia, Dato Seri Abdullah Badawi.
  32. Januari 2004: Bertemu dengan Perdana Menteri Turki, Recep Tayyib Erdogan untuk berdiskusi tentang membangun dialog lintas agama antara para akademisi Amerika Serikat dan kaum ulama dan perwakilan dari Turki yang setara.
  33. Januari 2004: Pembicara utama pada rapat tahunan dewan pengurus American Foreign Policy Coucil (Dewan Kebijaksanaan Luar Negeri Amerika).
  34. Desember 2003: Mewakili umat Muslim Amerika Serikat dalam konferensi internasional lintas agama bagi para pemimpin agama selama 3 hari di Spanyol.
  35. Oktober 2003: Ikut serta dengan Presiden George W. Bush dalam Ifthar (buka puasa) di Gedung Putih. Menyampaikan pidato utama pada konferensi di Nixon Center yang bertema “Sufism and U.S. Policy” (Sufisme dan Kebijaksanaan Amerika Serikat).
  36. Juli dan Oktober 2003: Memimpin 2 delegasi internasional ke Indonesia dan Malaysia untuk bertemu dengan pemerintah dan para pemimpin agama sebagai bagian dari kampanye menentang keekstriman dalam beragama; memberikan ceramah di hadapan lebih dari 100.000 orang Muslim di Masjid Istiqlal Indonesia, menyerukan toleransi beragama, dan membuka sebuah institut baru yang didedikasikan bagi pengajaran Islam klasik.
  37. Mei 2003: Memberikan pidato pada Conference on Islam and America, disponsori oleh the Ethics and Public Policy Center di Washington, DC.
  38. Mei 2003: Memberikan pidato pada konferensi bagi para pendeta tentara di penjara federal yang disponsori oleh U.S. Bureau of Prisons (Biro Penjara Amerika Serikat) di Ann Harbor-Michigan; memperingatkan sikap berbahaya dari para ekstrimis dalam sistem-sistem koreksi federal.
  39. Januari-Februari 2003: Bepergian melintasi wilayah Amerika Serikat untuk menghadiri rapat-rapat koalisi pergerakkan dan kelompok-kelompok pengamat komunitas masyarakat untuk mengantisipasi munculnya gerakan keagamaan ekstrim dan untuk mempromosikan Islam tradisional.
  40. November 2002: Bertemu dengan Presiden Amerika Serikat George W. Bush dan berturut-turut dengan Sekretaris Negara Colin Powell di Gedung Putih dan Departement of State dalam rangka acara bulan Ramadhan.
  41. September 2002: Bertemu dengan Presiden Amerika Serikat George W. Bush untuk acara resmi presiden Proclamation of the Days of Remembrance and Prayers yang digelar tanggal 6-9 September 2002.
  42. Agustus 2002: Diundang sebagai tamu Presiden Uzbekistan Islam Karimov untuk berkunjung ke republik tersebut dan mengeksplorasi topik-topik pembangunan yang berkenaan dengan pendidikan keagamaan.
  43. Juli 2002: Menyajikan sebuah makalah berjudul “Understanding Sharia” (Memahami Syariah) pada konferensi Freedom House di Washington, DC. dan sebuah makalah pada “Islam and Democracy” (Islam dan Demokrasi) untuk the Ethics and Public Policy Center.
  44. Maret 2002: Bertemu dengan Asisten Sekretaris Pertahanan Mr. Paul Wolfowitz beserta staf untuk memperkenalkan aktivitas ISCA (Islamic Supreme Council of America) termasuk mempromosikan Islam moderat ke seluruh dunia.
  45. Maret 2002: Menjadi pembicara tamu pada American Society for Industrial Security pada topik “Traditional Islam in the U.S.” (Islam Tradisional di Amerika Serikat).
  46. Februari 2002: Menandatangani Memorandum of Understanding (Memo Kesepahaman) dengan Menteri Negara Indonesia pada pembangunan infrastruktur lembaga sipil dan mempromosikan Islam tradisional.
  47. Februari 2002: Bertemu dengan Deputi Perdana Menteri, Menteri Pertahanan dan Menteri Pemuda untuk Malaysia untuk mendiskusikan isu-isu yang sedang dihadapi kaum Muslim setelah peristiwa 11 September.
  48. September 2001: Memberikan pertimbangan kepada banyak agen pemerintahan tentang topik-topik jaminan keamanan nasional karena hal itu berhubungan dengan pemberontak radikal atas nama agama baik di dalam maupun di luar negeri.
  49. Mei 2001: Memimpin ISCA Asian Tour ke Malaysia, Singapura, Indonesia, Sri Langka, Pakistan dan Jepang.
  50. April 2001: Memimpin 100 orang anggota delegasi ke Republik Uzbekistan sebagai tamu Presiden Uzbekistan.
  51. Januari 2001: Tamu Kehormatan dalam Rapat Tahunan National Committee of America Foreign Policy (Komite Nasional Amerika untuk Undang-undang Luar Negeri).
  52. September 2000: Sebagai utusan dalam konferensi UNESCO pada dialog lintas agama di Uzbekistan.
  53. Agustus 2000: Bertemu dengan Presiden Islam Uzbekistan Karimov.
  54. April 2000: Pembicara utama di Central Asia-Caucasus Institute (CACI) konferensi Universitas Johns Hopkins dengan tema The Emergence of Religious Extremism in Central Asia and the Caucasus (Timbulnya Ekstrimisme Beragama di Central Asia dan Kaukasus).
  55. Maret 2000: Bertemu dengan Presiden Denktash dan Menteri Luar Negeri Siprus.
  56. Januari 2000: Bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton pada suatu acara di Gedung Putih dalam menghormati bulan Ramadhan.
  57. November 2000: Ikut serta dalam wakil U.S. Congressional (Perwakilan Rakyat Amerika Serikat) dalam menghasilkan dukungan nasional untuk menandai bulan suci umat Islam, yaitu Ramadhan secara resmi.
  58. 1 Februari 1999: Ditunjuk sebagai perwakilan pemeluk Islam pada konferensi Wakil Presiden Al Gore yang bertema “Corruption in Government” (Korupsi dalam Pemerintahan).
  59. 7 Januari 1999: Pembicara utama pada forum terbuka “Islamic Extremism” (Ekstrimisme Islam) di Departemen Dalam Negri Amerika Serikat.
  60. 7 Januari 1999: Pembicara utama pada forum “The Evolution of Wahhabism” (Evolusi Wahhabisme) di Universitas Johns Hopkins, Central Asia-Caucasus Institute.
  61. 7-9 Agustus 1998: Ketua 2nd International Islamic Unity Conference (Konferensi Internasional Kedua Persatuan Islami) di Washington, DC.

KISAH SYEIKH HISYAM AL~KABBANI MENCIUM GERBANG MAKAM ROSULLULOH SAW
Maulana Syaikh Hisyam Kabbani, Jumat 24 Oktober 2008, Chicago, IL US.”
Syaikh Jamaluddin saat memberikan sambutan berkata: “Saya datang ke sini tidak untuk berbicara, satu-satunya niat saya datang kesini hanyalah untuk mendengarkan Syaikh Hisham berbicara. Pertama kali saya bertemu dengan Syaikh Hisham yaitu di Madinah al-Munawwarah saat beliau berziarah di makam Sayyidah Fathimah az-Zahra. Beliau berdoa di makam Sayyidah Fathimah itu dan saya memperhatikan beliau karena beliau berdoa begitu lama, saya tidak tahu doa apa saja yang beliau ucapkan, selama 45 menit. Setelah itu saya menghampiri dan mencium tangan beliau.
Saya bukan pembicara yang baik, Allahuma innii asa-luka bisirri Abu Bakr ash-Shiddiq. Fadhilah Hadhratus Syaikh Hisyam Kabbani yang terhormat, adalah seorang syaikh dan ulama yang terkenal, semoga Allah memberkahi beliau. Dan kita semua bangga Syaikh Hisyam berada di sini, dan saya rasa semua orang tahu, saya tidak perlu mengatakan apapun.
Syaikh Muhammad Hisyam Kabbani tiba memberikan taushiyahnya: “Saya tidak tahu harus mulai dari mana. Semoga Allah memberkahi Husain Haqqani. Kita semua sangat berbahagia bisa berkumpul di tempat ini, yang didirikan melalui berbagai kesulitan. Namun inilah tempat bagi Ahlussunnah wal Jamaah.
Dan barusan saya bertanya sedikit, saya harus bicara tentang apa, dan beliau menjawab: Spiritualitas dalam Islam.” Tetapi di hadapan Maulana Abdus Sattar Khan, tidak ada yang bisa saya katakan. Karena beliau adalah suritauladan bagi setiap orang. Dan tadi Saudara Jamaluddin mengungkapkan sebuah cerita yang terjadi di masa lalu. Maka saya akan menceritakan kisah tadi dari permulaan.
Itulah cerita saat suatu hari saya berada di Jeddah, saya bertekad untuk mengunjunginya. Karena setiap Kamis dan Jumat saya biasa pergi ke Madinah al-Munawwarah dan shalat di sana, seolah-oleh saya hidup lama di sana. Nah suatu hari, sebelum saya pergi, saya menerima telepon dari syaikh saya. Banyak dari Anda tahu beliau, khususnya Syaikh Abdus Sattar Khan. Syaikh saya adalah Maulana Syaikh Muhammad Nadzim al-Haqqani. Beliau bertanya: Anda mau pergi ke mana?
Saya jawab: Kalau Tuan mengizinkan, saya akan berziarah ke Rasulullah Saw.
Maulana Syaikh Nadzim berkata:Ciumlah gerbang makam beliau Saw. untukku.
Wah, kalau ada orang yang meminta hal seperti ini kepada Anda, apa yang bisa Anda katakan? Apalagi bila orang itu syaikh anda. Tapi akal saya mulai berpikir, bagaimana bisa saya melakukan hal itu dengan semua barikade dan penjaga keamanan? Tidak mungkin!
Kemudian pergilah saya waktu itu ke Madinah al-Munawwarah. Ketika Rasulullah Saw. diperjalankan oleh Allah Swt. pada Isra dan Miraj, dan inilah masalah yang dihadapi kebanyakan kita saat ini, dan cerita saya ini akan memberikan jawabannya, inilah arti spiritualitas. Spiritualitas bukanlah sesuatu yang harus Anda usahakan selain shalat, puasa, bersedekah dan naik haji.
Spiritualitas adalah jalan guna mencapai maqam al-Ihsan yang mana tadi Maulana Abdus Sattar mengutip hadits Sayyidina Umar Ra. tentang bagaimana mencapai kondisi ihsan. Anda harus mengamalkan 5 rukun Islam dan menerima 6 rukun iman, kemudian bagaimana mencapai kondisi ihsan. Soal ini sangatlah kompleks dan pelik. Anda tidak bisa mengatakan: Oh, aku bisa mencapai maqam itu sendirian.” Tentunya anda akan berputar-putar di tempat.
Anda harus mempunyai pembimbing ruhani. Dan kalau Anda mencarinya, Anda akan menemui pembimbing ruhani tersebut. Itulah para wali Allah. Semua waliyullah bersaudara dan mereka saling mencintai satu sama lain. Saya tidak bicara tentang wali-wali palsu, tetapi ini para wali Allah yang sesungguhnya, yang mendedikasikan hidup mereka bagi para muridnya.
Nah, waktu itu saya ngebut dengan kecepatan 150-160 km per jam atau sekitar 120 mil per jam supaya bisa cepat tiba di sana, di Madinah al-Munawwarah. Karena Maulana Syaikh Nadzim memerintahkan:Pergilah dan ciumlah gerbang makam Rasulullah Saw.” Maka pastilah ada pembukaan.
Kemudian tibalah saya di sana dengan cepat dan selamat atas berkah Rasulullah Saw. Dan saya harus mandi dulu sebelum berziarah ke tempat suci yang dijadikan Allah Swt. sebagai sepetak Surga di dunia. Itulah makam suci Rasulullah Saw.
Kesalahan yang dilakukan kita semua adalah, ketika kita berziarah ke Muwajjahah, tempat suci sepetak Surga dunia, (karena) saya tidak suka menyebutnya dengan kata kuburan, berat sekali di hati untuk mengatakan kuburan. Sesungguhnya makam Rasulullah Saw. adalah qath’an min al-jannah, sepetak Surga dunia. Jadi kalau Anda berkunjung ke Surga di dunia ini, apa yang akan Anda lakukan? Tentu Anda akan berdiam di sana selama mungkin, Anda tidak ingin pergi cepat-cepat.
Jadi, ketika kita berziarah ke Rasulullah Saw. adalah adab bagi kita untuk berdiri selama mungkin di hadirat beliau, meskipun tanpa mengucapkan doa, tapi hanya dengan berdiri di sana mencoba menghubungkan hati Anda dengan hati beliau Saw. Dengan kata lain, taffakur saah khairun min ibadati sabin sunnah (Sejam bertafakur lebih baik daripada 70 tahun ibadah sunnah). Itu baru untuk satu jam Anda bertafakur sendirian. Bisa dibayangkan kalau Anda melakukan tafakur itu di hadirat Rasulullah Saw.
Setiap orang kalau berkunjung ke makam Rasulullah Saw. akan berdiri di sana selama 5, 7 atau 10 menit lalu pergi. Sebagian orang mungkin sanggup diam lebih lama, tergantung seberapa dekat ikatan batinnya Rasulullah Saw. Nah, dengan bimbingan para syaikh, kami berziarah ke Rasulullah Saw. dengan Maulana Syaikh Nadzim berulang kali. Dan semoga Allah Swt. memberi beliau umur yang panjang, begitu juga umur yang panjang bagi Maulana Abdus Sattar.
Dan saya pernah menyaksikan bagaimana dulu Maulana Syaikh Nadzim biasa berziarah ke Rasulullah Saw. dan berdoa di sana hingga 3 jam. Sebetulnya bukan doa, namun lebih merupakan percakapan antara beliau dengan Rasulullah Saw. Anda tidak melihatnya, tapi bisa merasakannya, Anda harus berupaya keras untuk mencapai tingkat musyahadah. Tapi Anda akan merasakan kehadiran Rasulullah Saw.
Sejak tahun 1967, saya sering berkunjung ke sana dengan Maulana Syaikh Nadzim, dan beliau menghabiskan waktu 1-1,5 jam di sana, tidak ada penghalang seperti sekarang ini. Anda hanya bisa mencium (gerbang makam) dan segera pergi.
Nah, Maulana Syaikh Nadzim dulu biasa berdiri di hadapan makam Rasulullah Saw. sampai 1,5 jam. Kemudian pindah ke Sayyidina Abu Bakr ash-Shiddiq Ra., berdiri di situ 1,5 jam. Dan akhirnya ke Sayyidina Umar Ra. selama 1,5 jam lagi. Kemudian ke Bab Jibril, mahbit al-wahy, Anda tahu di mana Sayyidina Jibril biasa datang menyampaikan wahyu kepada Rasulullah Saw. Kemudian kita kembali ke makam Sayyidah Fathimah az-Zahra.
Grand Syaikh Abdullah Faiz ad-Daghestani menceritakan bahwa para malaikat telah memindahkan jazad suci Sayyidah Fathimah ke ujung lahan makam tempat Sayyidina Isa akan dimakamkan pada akhir zaman nanti. Itulah sebabnya para waliyullah melihat Sayyidah Fathimah di sana. Dan Maulana Syaikh Nadzim berdiri di sana 45 menit. Kemudian ke Bab at-Taubah, dimana dia berdoa khusus di sana (tempat ini sekarang ditutup), lalu akhirnya beliau bersujud.
Di makam Rasulullah Saw., Anda harus memanfaatkan kesempatan. Dan apapun yang ada di hati saya waktu itu, saya pergunakan setiap kesempatan. Biasanya banyak askar (penjaga) yang memerintahkan Anda agar cepat pergi. Tetapi biasanya saya tidak langsung berdiri, pertama-tama saya berdiri dulu di depan tembok.
Pada malam itu banyak sekali askar penjaga, dan salah satu dari mereka berjenggot merah, dan dialah komandan penjaga. Namun dia tidak mendekati saya dan dia tidak membolehkan anak buahnya mendekati saya. Ini aneh. Karena biasanya Anda tidak bisa berdiri selama 1-1,5 jam di sana. Mereka akan menghampiri dan menyuruh Anda pindah, meskipun baru 5 menit Anda di sana.
Akhirnya selesailah saya, untuk kemudian mencium sebuah pilar, pilar besar di bagian belakang, yang kalau Anda ada di sana, orang lain tidak bisa melihat Anda. Tiba-tiba datanglah askar-askar penjaga berbadan besar, komandannya menghampiri saya. Dalam hati saya berkata: Habislah aku sekarang.”
Komandan askar tadi berkata pada saya: Anda ingin mencium Gerbang Makam Rasulullah Saw. ya?
Saya jawab:Ya, benar.
Lalu komandan askar tadi membawa saya ke Gerbang Surga Suci Rasulullah Saw. dan saya pun bisa mencium Gerbang Makam Rasulullah Saw. Dan tiba-tiba saya merasa semua askar penjaga tidak ada, tidak ada yang saya lihat kecuali Gerbang Makam Rasulullah Saw. Kemudian saya menciumi Gerbang Makam itu, lalu saya pun berdiri dan segala sesuatunya kembali normal. Komandan askar tadi datang lagi dan berkata:Sampaikan salam saya kepada Syaikh Nadzim.”
Itulah dimana Anda (Syaikh Jamaluddin) melihat saya. Saya pergi. Askar tadi tidak pernah tahu Syaikh Nadzim dan Syaikh Nadzim tidak pernah menyebut namanya, dan dia pun tidak pernah menyebut Syaikh Nadzim. Bagaimana ini terjadi?
Dari Makam Rasulullah Saw., saya pergi mengunjungi sebuah sekolah yang disebut Madrasah as-Sunnah, sebuah sekolah as-Sunnah yang dulu selama beberapa tahun Syaikh Nadzim dan Grand Syaikh Abdullah biasa berkunjung ke sana untuk melakukan suluk. Kemudian saya mendengar suara kaki berlari di belakang saya. Saya bergumam: Wah, mereka datang lagi.”
Lalu saya membalikkan badan ketika seorang askar penjaga menghampiri saya sambil membawa Mushaf al-Quran yang dihiasai cantik sekali. Dia memberikan al-Quran itu pada saya dan berkata: Oh Hisyam. (Padahal saya tidak pernah mengenalkan nama saya).
Dia berkata: Ini hadiah dari ayahku untuk Syaikh Nadzim. Ayahku adalah komandan askar di Makam Rasulullah Saw.
Lalu saya berterima kasih padanya dan tidak bertanya apa-apa lagi. Karena itu adalah tark al-adab, bukanlah adab yang baik untuk selalu bertanya. Dalam thariqah Anda tidak perlu bertanya apa-apa. Anda harus mendengar, asmauu wa awuu, dengar dan laksanakan apa yang Anda dengar. Kalau Anda paham hal ini Anda akan sempurna, Anda telah mencapai tujuan tertinggi.
Akhirnya saya tinggalkan tempat itu, tapi saya begitu terkesan dengan peristiwa tersebut. Anda tidak mampu memahaminya. Tentu saja saya sekarang memahaminya. Sebelum ini seolah hilang dari ingatan. (Tapi pertanyaannya adalah): Apakah akal itu berada di otak atau di dalam hati?
Syaikh Abdul Haq, mereka menanyakan hal ini pada para muridnya dan muridnya ada yang menjawab: Akal itu di otak.” Dan ada yang menjawab: Tidak, akal itu di dalam hati.
Mana yang lebih besar, akal yang ada di dalam hati atau akal yang ada di dalam otak? Akal yang berada di dalam hati yang lebih besar. Buktinya? Allah Swt. mengkaruniai kita dengan akal yang ada di kepala kita, tapi dengan akal yang ada di kepala ini apakah Anda bisa memahami alam semesta ini?
ثُمَّ ارْجِعِ الْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ يَنقَلِبْ إِلَيْكَ الْبَصَرُ
خَاسِأً وَهُوَ حَسِيرٌ
Tsummarjiil-bashara karrataini yanqalib ilaikal-bashar khasi-an wahuwa hasir.Kemudian ulangi pandanganmu sekali lagi dan sekali lagi, niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu tanpa menemukan cacat dan pandanganmu dalam keadaan letih. (QS. al-Mulk ayat 4).
Tataplah sekali sebuah bintang, bahkan tataplah dua kali. Apa yang difirmankan oleh Allah Swt.? Yanqalib ilaikal-basharu khasi-an wahuwa hasir. Pandangan kalian akan melemah dan kalah. Kekuatan pandangan mata kalian dikalahkan oleh sebuah bintang saja. Jadi apalagi terhadap 80 milyar bintang di galaksi kita? Jadi apalah yang kita tahu ini? Kita tidak tahu apa-apa. Jadi, dengan akal yang ada di kepala kita ini kita tidak tahu apa-apa.
Akan tetapi, dengan akal yang ada di qalbu kita, kita mengetahui segalanya. Apa yang dikatakan Allah Swt. kepada Rasullullah Saw., dan apa yang dikatakan Rasulullah Saw. dalam hadits suci kepada kita?
يقول الله : ما وسعني أرضي ولا سمائي ولكن وسعني قلب عبدي المؤمن
Itulah sebabnya Allah Yang Maha Tinggi berfirman: “Tidaklah surga apalagi bumi dapat menampungKu, tapi hati hambaKu yang beriman dapat menampungKu. Artinya, hati orang yang beriman mengandung cahayaKu, sifat-sifatKu dan pemahaman akan alam semesta. Meskipun tidak mungkin memahami esensi Allah itu sendiri.
Anda kira para waliyullah tidak mempunyai kekuatan untuk menembus alam semesta ini. Mereka punya kekuatan itu atau tidak? (Hadirin menjawab: Ya, mereka punya). Buktinya? Rasulullah Saw. telah melakukan perjalanan melampaui alam semesta ini, bukan? Alam jagad raya yang kita tidak sanggup lagi melihat satu bintang sekalipun. Nah, Rasulullah Saw. melintasi seluruh 80 milyar bintang dalam galaksi kita, kemudian beliau Saw. melintasi 60 milyar galaksi yang lain bahkan lebih dari itu. Melampaui alam semesta ini. Beliau mencapai Qaba qausaini au adna apa artinya? Mencapai kedekatan dengan Allah Swt. hingga 1 cm atau mungkin 1 mm.
Nah, Allah Swt. mengatakannya kepada Rasulullah Saw., tapi khusunya kepada para waliyullah. Qul (ya Muhammad Saw.) in kuntum tuhibbunallah fattabi’uniy yuhbibkumullah. Inilah pemahaman khusus bagi para wali Allah.
Apakah para waliyullah mengikuti Rasulullah Saw. atau tidak? Kita mungkin bersusah payah mengikuti Rasulullah Saw., tapi para waliyullah tidak perlu bersusah payah. Allah Swt. mengkaruniakan fleksibilitas pada para Auliya, karena mereka menyerahkan seluruh hidupnya bagi Rasulullah Saw. Itulah spiritualitas. Spiritualitas artinya mengikuti Rasulullah Saw. di setiap langkah beliau.
Artinya, jika Rasulullah Saw. pergi Miraj, para wali pun tentunya harus pergi Miraj. Jika tidak, mereka bukan Wali. Seorang wali harus mengikuti setiap jejak langkah Rasulullah Saw. Apakah seorang wali mencintai Allah atau tidak? Ya, tentu saja, itulah syaratnya menjadi wali. Ke manapun Rasulullah Saw. pergi, para wali harus mengikuti. Itulah sebabnya para wali mampu membimbing. Mereka mengikuti dan belajar, kemudian mengajarkannya.
Ingatlah apa yang pernah dikatakan Sayyidina Abdul Qadir al-Jailani dalam kitab Fath ar-Rabbani. Saya baru saja membacanya hari ini, dan saya harus menyampaikannya, semoga saya masih ingat. Syaikh Abdul Qadir al-Jailani berkata: Ya Ghulam! Beliau memanggil murid-muridnya yang merupakan ulama besar, sambil duduk berhadapan dengan mereka. Para murid duduk bertatap muka dengan beliau, sedangkan beliau seorang Ghauts.
Beliau berkata: Ya Ghulam.” Kalian semua masih kanak-kanak. Kalian ini belumlah dewasa. Inilah bahayanya, jika kita belum dewasa, bagaimana kita bisa patuh? Bagaimana kita bisa bertanggung jawab? Apakah Anda akan bertanggung jawab Abdul Haq, ya atau tidak? Saya sedang bertanya kepada Anda. Anda harus paham ketika Syaikh Abdul Qadir mengatakan: Ya Ghulam pada muridnya. Ada rahasianya di sana.
Karena beliau seorang Wali Ghauts. Saya tidak pernah mengatakan ini sebelumnya, karena kita membahas kitab Fath ar-Rabbani ini di bulan Ramadhan lalu setiap pagi. Tetapi saya tidak menjelaskannya dengan cara ini. Namun para waliyullah berkata pada saya: Berikan pada mereka sekarang.
Kalau Anda belum dewasa, apakah Anda bisa dituntut tanggung jawab? Tentu tidak. Maka artinya kalian tidak bertanggung jawab. Anda tentu saja masih bertanggung jawab. Tentu saja beliau bertanggung jawab. Auliyaullah bertanggung jawab. Kalau Anda berbaiat pada pembimbing Anda, maka pembimbing Anda bertanggung jawab membimbing Anda. Beliau bertanggung jawab kalau sampai tidak membimbing Anda.
Fi kitab al-ilmi wahifdzihi bighairi amal. Anda membuang-buang waktu menulis ilmu pengetahuan dan menghafalkannya tanpa mengamalkannya. Itulah sebabnya berbahaya. Begitu banyak ulama sekarang ini melakukan hal itu dalam hidupnya. Merekalah para ulama bergelar doktor, membuat presentasi-presentasi ilmiah, tapi mereka tidak pernah mengamalkan apa yang mereka pelajari.
Apa yang dikatakan ulama-ulama itu? Katanya: “’Aish yanfak. Ini bukan bahasa Arab literatur, aish di sini bahasa sleng. Para ulama itu membuat presentasi-presentasi yang seolah-olah penting. Aish yanfak tadi artinya Hai bodoh! Apa manfaat itu semua buat kami jika kamu sendiri tidak mengamalkannya? Dasar keledai.
Spiritualitas itu amal shaleh. Bahkan jika Anda melakukan satu amal shaleh dalam sehari itu lebih baik dibandingkan menghafalkan ribuan ayat. Apa manfaatnya menghafal tapi tidak mengamalkan?
Dan tadi beliau mengutip sebuah hadits Rasulullah Saw. yang saya senang menyebutkannya:Yaqulullah Azza Wajall bil Anbiya wa lUlama, Allah Swt. pada hari kiamat nanti berkata pada para Nabi dan para Ulama, yang artinya orang-orang shaleh: Wahai kalian, jika kalian pikir kalian itu. Antum kuntum ruatu al-khalqi fama shanatum fi ruyatukum .” Diberikan wewenang sebagai penggembala umat dan bangsa, apa yang kalian lakukan terhadap domba-domba kalian? Apa saja yang kalian tunjukkan dan ajarkan pada mereka? Anda semua (para nabi dan ulama) harus bertanggung jawab.
Itulah sebabnya semua nabi dan rasul pada hari kiamat nanti, ke mana mereka berlari? Mereka berlari kepada Sayyidina Muhammad Saw. Mereka khawatir jawaban apa yang harus diberikan pada Allah Swt. Nah bayangkan kalau para nabi saja berlari ke Rasulullah Saw. Di manakan para ulama pada hari itu? Masih adakah yang bisa mengaku dirinya ulama? Bahkan para nabi saja gemetar ketakutan.
Pada hari itu, di manakah para ulama yang duduk di kursi-kursi dunia dan mengeluarkan fatwa-fatwa dengan bangganya seolah-olah mereka ini burung-burung merak yang besar? Para ulama itu harus berlari ke Rasulullah Muhammad Saw., bukannya langsung ke Allah Swt. Kalau mereka tidak menerima ini, silakan langsung masuk neraka.
Nah, Anda melihat begitu banyak raja sekarang ini, duduk di kursinya seperti ayam jantan di hadapan betina-betinanya. Kita berpikir diri kita ini raja-raja. Coba tanya apakah Anda bisa menemukan 2 orang dengan pola pemahaman yang sama. Anda tidak bisa menemukannya. Karena semua orang masing-masing punya pendapat sendiri. Maka Rasulullah Saw. berkata: Kalau Anda bertiga, tunjuklah seorang Amir dari kalian.
Bahkan jika itu kita lakukan sekarang mereka pun akan bertengkar satu jam tentang siapa yang harus jadi Amir. Itu semua bukan spiritualitas. Spiritualitas artinya berserah diri. Taslimiyyah.
Allah berkata pada mereka: Antum kuntum khazanu kunuzikum, kalian semua adalah pemegang amanat atau penampung dari harta kekayaanKu. Karena semua harta kekayaan ada di tangan para raja. Hal washaltum al-fuqara, apakah Anda berhubungan baik dengan kaum fakir miskin?
Sayyidina Umar Ra. ketika beliau menjadi khalifah, apa yang beliau lakukan? Beliau menangis. Istrinya bertanya: Kenapa engkau menangis? Engkau sekarang kalifah.
Sayyidina Umar Ra. Menjawab: Sekarang saya harus menangis. Sebelum ini aku tidak dikenakan tanggung jawab. Tapi sekarang jika ada orang yang lapar di tengah hutan, akulah yang bertanggung jawab.
Sayyidina Umar Ra. terbiasa menggendong karung-karung makanan di punggungnya dan membagikannya ke fakir miskin. Kalian boleh menyebut diri kalian raja atau ratu dan kalian memiliki harta kekayaan dunia ini. Orang-orang kaya itu menaikkan harga minyak dan menghisap darah masyarakat.
Hari ini minyak sudah turun jadi $60 dari $160. Siapa yang menaikkannya dan siapa juga yang menurunkannya? Agar mereka bisa membangun negara mereka untuk melakukan setiap hal yang haram?! Kenapa waktu itu harus dinaikkan, untuk alasan apa? Tentu saja untuk membangun prostitusi dan pabrik-pabrik minuman keras. Silakan lihat di luar sana. Bagaimana semua itu terjadi? Mereka menaikkan harga sebagai upaya monopoli. Maka, yang miskin semakin miskin dan yang kaya semakin kaya.
Itulah yang disampaikan pada mereka, dan itulah hadits Rasulullah Saw. yang diceritakan oleh Sayyidina Abdul Qadir al-Jailani dan ditulis dalam kitab Kanz al-‘Ummal dan berbagai kitab hadits lainnya. Apakah Anda membantu fakir miskin? Hal rabbaitum al-aitam, dan apakah Anda memelihara anak-anak yatim? Berapa banyak makanan yang diberikan pada anak-anak yatim dan Anda temukan besoknya makanan itu sudah dijual di pasaran. Di manapun terdapat anak yatim, harus ada makanan yang dikirimkan pada mereka.
Wa akhrajtahul haqq alladzi huwa haqq al-fuqara, apakah anda menyisihkan sebagian dari uang yang ditakdirkan sebagai milik Anda sebagai hak Aku untuk diberikan pada fakir miskin? Kalian akan dikenakan pertanyaan-pertanyaan ini.
Nah, sekarang di mana posisi kita? Apakah kita ini ghulam atau bukan? Karena kita disebut para ghulam, kita tidak akan dituntut tanggung jawab. Bukan saya yang mengatakan ini, tapi Sayyidina Abdul Qadir al-Jailani. Beliau akan bertanggung jawab atas diri pengikutnya. Seorang wali sudah cukup untuk membawa setiap orang ke surga di maqad shiddiqin.
Sayyidina Muhammad Saw. adalah Rasul umat ini, maka beliau pasti bersama umatnya, dunia dan akhirat. Maka berbahagialah. Anda kira Rasulullah Saw. akan sendirian di surga nanti. Tentu saja umatnya akan menyertai beliau. Bergembiralah. Tersenyumlah. Itulah maqam at-tasyrif. Mari kita kembali kepada yang kita ceritakan sebelumnya.
Ketika Rasulullah Saw. melaksanakan Miraj, beliau bertemu Nabi Musa As., dan selalu saja Sayyidina Musa As. punya pertanyaan-pertanyaan. Beliau senang bertanya. Nabi Musa As. berkata: Ya Rabbi ariniy andzur ilaik.
Allahu Akbar. Pertanyaan yang mudah. Namun Rasulullah Saw. tidak pernah mengajukan pertanyaan. Beliau Saw. selalu samina wa athana, dengarkan dan patuhi. Beliau Saw. mendengarkan Sayyidina Jibril. Tidak pernah beliau bertanya. Kecuali hanya satu kali. Ketika beliau Saw. meninggalkan langit yang ke tujuh, beliau bertanya pada Sayyidina Jibril: Apakah engkau ikut denganku? Beliau Saw. meminta Sayyidina Jibril menyertainya sebagai teman.
Sayyidina Jibril menjawab: Tidak, aku tidak bisa ikut. Aku akan terbakar habis jika mencobanya. Jadi hanya Rasulullah Saw. yang bisa mencapai maqam tersebut.
Rasulullah Saw. menghadap hadirat Ilahi sendirian. Beliau ada di maqam at-tauhid. Sekarang ini, hanya itu-itu saja yang mereka ucapkan tentang tauhid, mereka bertauhid sedangkan yang lainnya kafir. Tauhid al-uluhiyyah, tauhid ar-rububiyyah dan tauhid apa lagi saya lupa. Seolah-olah hanya merekalah muwahid itu. Apakah Rasulullah Saw. akan menghadap Allah Swt. hanya bersama sebuah kelompok kecil yang muncul baru-baru ini? Bagaimana dengan umat Muslim yang hidup terdahulu, apakah mereka tidak bertauhid? Apakah mereka tidak bisa masuk surga?
Ya akhii. Bahkan dia berkata: Ya akhii. Namun beliau berkata: Ya Sayyidi, ya Rasulullah! Tentu saja beliau mengatakan itu. Rasulullah Saw. bersabda: Ana sayyidu waladi adam wala fakhr”, Akulah pemimpin anak-anak Adam, dan aku mengatakannya tanpa sikap bangga.
Maka kemudian Sayyidina Musa As. berkata: Bolehkah saya bertanya karena ada hal yang sangat mengganggu di benakku?
Anda berkata: Al-ulama waratsatul anbiya’”. Dengan segala hormat kepada para ulama, tentu bukan para ulama baru, tapi ulama-ulama sesungguhnya seperti Sayyidina Abdul Qadir al-Jailani, auliyaullah.
Anda berkata: Mereka adalah penerus dari para nabi.” Apakah ilmu mereka bisa seperti ilmu kita? Para pewaris tidaklah seperti para nabi, tetapi mereka mempunyai pengetahuan seperti para nabi. Bisakah engkau memberikan jawaban: Ya Rasulullah, bagaimana orang-orang ini bisa menjadi pewaris dari para nabi?
Rasulullah Saw. memanggil salah seorang waliyullah, dan dia menghadap ke hadirat Rasulullah Saw. Beliau Saw. memanggil melalui jiwanya, melalui arwahnya, karena Allah Swt. Berfirman: Alastu birabbikum. Qalu bala.
Maka Rasulullah Saw. mampu mendatangkan setiap ruh yang beliau inginkan baik dari masa lalu maupun masa depan. Allah Swt. mengkaruniakan kekuatan itu pada Rasulullah Saw. Beliau membawa seorang dari mereka yang berasal dari masa depan, setelah masa Rasulullah Saw. Dan beliau berkata: Nah inilah dia.
Nabi Musa As. bertanya: Siapa namamu?
Wali itu menjawab: Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Hamid al-Ghazali”, tujuh kali. Kalau dia mampu mengatakannya 100 kali dia akan melakukannya. Namun al-Ghazali malu di hadapan Rasulullah Saw. dan berkata: Tujuh kali sudah cukup.
Musa As. Berkata: Apa-apaan ini? Aku kira Anda adalah penerus Rasulullah Saw. Mengapa kamu mengatakan Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Hamid al-Ghazali?
Imam al-Ghazali menjawab: Kalaupun aku menyebut kata Muhammad Saw.” sampai hari kiamat nanti, tidak akan bisa berhenti. Mengapa? Karena semakin banyak engkau mengucapkan nama Rasululullah Saw., Allah Swt. akan memerintahkan para malaikat agar menyebutkan namanya di hadiratNya. Itulah mengapa lidahmu harus selalu sibuk bershalawat atas Rasulullah Saw.
Kemudian al-Ghazali berkata lagi: “Ya Musa As., mengapa engkau keberatan ketika aku mengatakan Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Hamid al-Ghazali, sedangkan engkau tidak keberatan atas dirimu sendiri? Mengapa, karena ketika Allah Swt. bertanya padamu apa yang ada di tanganmu, engkau menjawab:
قَالَ هِيَ عَصَايَ أَتَوَكَّأُ عَلَيْهَا وَأَهُشُّ بِهَا عَلَى غَنَمِي
وَلِيَ فِيهَا مَآرِبُ أُخْرَى
Engkau memberikan semua klasifikasi dari gua-gua yang akan engkau gunakan dalam hidupmu. Mengapa? Karena itulah tempat yang terhormat, maqam at-tasyrif.
Ia berkata lagi: Itulah tempat yang terhormat bagi saya bersama Rasulullah Saw.”
Itulah perbedaannya antara seorang ulama dengan seorang wali. Bagaimana caranya meniru Rasulullah Saw.? Dia gembira dengan mengatakan Muhammad bin Muhammad. Dia bisa mengatakan Muhammad Rasulullah, dan saya bisa mengatakan Muhammad Sayyid ar-Rasul. Saya bisa juga mengatakan. Jadi yang penting adalah praktek amalnya.
Saya juga ingin menambahkan pada apa yang dikatakan Maulana Abdus Sattar dari hadits Umar Ra, bahwa setelah beliau menyebutkan maqam al-ihsan dan Sayyidina Jibril berkataShadaqta kemudian Sayyidina Jibril menanyakan beberapa pertanyaan lagi. Dan Jibril bertanya pada Rasulullah Saw.: Matassaah ya Rasulullah”, kapankah datangnya hari kiamat itu, ya Rasulullah?
Rasulullah Saw. menjawab:Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya.”
Itulah kerendahan hati. Beliau tidak mau menonjolkan dirinya. Namun kemudian beliau memberikan tanda-tanda kiamat: An tara al-hufat al-arat yatathawaluna fil bunyan”, ummat akan menyaksikan kaum Badui yang bertelanjang kaki akan berlomba membangun gedung-gedung tinggi hingga satu kilometer lebih. Itulah bangunan yang nantinya tertinggi.
Ya, mereka membangun gedung-gedung tinggi di padang pasir dan kita lihat mereka sekarang masih memakai sandal, merekalah orang-orang Badui. Bahkan ketika mereka mengunjungi presiden-presiden Eropa, mereka memakai sandal. Nah, hadits ini tidak bermaksud menghinakan siapapun, tapi itulah hadits Rasulullah Saw. Orang-orang Badui itu diciptakan berlaku demikian.
Ketika Anda melihat orang-orang Badui yang biasanya bertelanjang kaki berlomba membangun gedung-gedung tinggi. Kita sekarang menyaksikan hal itu tidak? Lalu apa yang kita harapkan terjadi? Wahai Muslim, waktunya sudah habis!
Allah Swt. mengguncangkan bumi tiga minggu yang lalu. Kalian menyaksikan gempa bumi itu? Allah Swt. dapat membuat bumi ini berguncang setiap saat Dia kehendaki, dalam bentuk anjloknya bursa saham. Allah Swt. membuatnya dalam satu menit, dan mengguncangkan seluruh dunia. Hari pembalasan akan segera datang. Maka jangan sampai kita tertipu kehidupan dunia ini.
Sayyidina Abdul Qadir al-Jailani mengatakan dalam kitab Fath ar-Rabbani di halaman yang lain: Annannabiy qala yunadi munadi yaumal qiyamati aina adz-dzalamah, pada hari kiamat nanti akan ada malaikat yang memanggil-manggil Di manakah orang-orang yang dzalim? Mari datang ke sini!
Kita takut menjadi orang yang dzalim pada diri kita sendiri. Coba tanya, kita ini orang dzalim bukan? Kita tidak tahu. Bahkan seseorang yang tidak tahu bahwa dirinya orang dzalim, dia akan ketakutan. Kalau kita mengaku bukan orang dzalim kepada diri kita sendiri berarti kita tidak pernah berbuat dosa. Baru dikatakan dia bukanlah orang dzalim. Apakah kita berbuat dosa? Ya, katakanYa, dan mintalah ampun: Ya Allah ampunilah kami, nastaghfiruka wanatubu ilaik. Itu lebih baik daripada menjawab: Bukan.”
Rasulullah Saw. bersabda: Akhwafa ma akhafu ala ummati asy-syirk al-khafi”, yang paling aku takutkan dari ummatku adalah syirik yang tersembunyi. Apakah kita melakukan syirik tersembunyi atau tidak? Apapun yang terkait dengan diri anda adalah syirik tersembuyi.
Kita kembali ke hadits yang diceritakan oleh Sayyidina Abdul Qadir al-Jailani, bunyinya: Aina awwan adz-dzalama”, di manakan para penolong orang-orang yang dzalim ini?
Lalu ada suara yang menjawab: Aina man yara lahu min qalaman”, dan di manakah mereka yang terlihat bersama pena? Orang-orang dzalim (opresor) itu menggunakan pena untuk menghakimi orang lain dan mengirimkannya ke penjara meskipun mereka tidaklah bersalah. Dzalam, opresor, atau orang-orang dzalim, adalah mereka yang meraup keuntungan dari penderitaan orang lain, sekalipun jika harus membunuh, mereka tidak peduli. Itulah yang kita sebut mafia.
Lihatlah sekarang mafia ada di mana-mana. Ada mafia di berbagai sendi kehidupan. Sekarang kalau Anda tidak membayar tiket tilang mobil Anda, apa yang terjadi? Yang berwenang akan memenjarakan Anda. Mereka akan menjatuhkan sangsi dan menyimpan poin-poin pelanggaran pada surat mengemudi (SIM) Anda. Itulah sebabnya orang berusaha tidak ditilang. Nah untuk tiket tilang yang harganya $60 atau $100 saja kalian takut masuk penjara.
Tapi orang-orang (dzalim) tadi, para CEO yang mengeruk milyaran dolar dari masyarakat tidak ada yang berani mengatakan:Aku akan penjarakan dia. Ini dzalim atau tidak? Mereka opresor atau bukan? Orang-orang ini yang meraup keuntungan dari bursa saham akan ditanyai di hari kiamat, mereka menyedot kekayaan fakir miskin, dan mereka membuat orang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
Malaikat tadi memanggil: Di manakah para penolong orang-orang dzalim ini? Di manakah antek-anteknya? Mereka adalah para komisaris. Para malaikat tahu, para komisaris perusahaan itu menipu masyarakat. Mereka berkata pada Anda: Harga saham turun, sekarang belilah emas.: Maka merekapun menjual emasnya pada Anda. Mereka datang lagi kepada Anda ketika harga emas jatuh, dan berkata:Cepat jual emasnya. Mereka datang kepada Anda, mereka mengambil keuntungan besar. Di manakah mereka ini? kata malaikat (di hari kiamat nanti).
Apakah Anda bisa menemukan seseorang di keramaian hari kiamat nanti yang punya sebotol tinta? Pernahkan Anda melihat sebotol tinta? Datanglah untuk menjadi saksi atas mereka.
Ajmauhum wajalhum fi tabut minannar, kumpulkan semua dan masukan bersama dalam peti mati api. Riwayat adz-Dzahabi dan Ibn Hajar. Dan ini dikisahkan Sayyidina Abdul Qadir al-Jailani.
Itulah yang disampaikan Sayyidina Abdul Qadir al-Jailani mengenai arti umum dari dzalama. Apakah kita dzalama atau bukan? Telitilah hati kita dengan introspeksi. Kita akan temukan diri kita dzalim dalam berbagai hal. Jadi apa yang dikatakan Allah Swt. dalam Kitab Suci al-Quran? Dan para dzalama harus melakukannya. Bukan bagi mereka yang mengkorup uang dari masyarakat. Bukan, kita sendiri introspeksi dan mengatakan: Kami ini orang-orang dzalim, maka Allah akan memberikan jalan bagi para dzalama untuk memperbaiki diri.
وَمَا أَرْسَلْنَا مِن رَّسُولٍ إِلاَّ لِيُطَاعَ بِإِذْنِ اللّهِ وَلَوْ
أَنَّهُمْ إِذ ظَّلَمُواْ أَنفُسَهُمْ جَآؤُوكَ فَاسْتَغْفَرُواْ اللّهَ
وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُواْ اللّهَ تَوَّابًا رَّحِيمًا
Wama arsalna min rasulin illa liyuthaa bi idznillahi walau annahum idz dzalamu anfusahum ja-uka fastaghfarullaha wastaghfara lahumu ar-rasulu lawajadullaha tawwaaban rahiiman.” Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul melainkan untuk ditaati dengan izin Allah. Dan sungguh, sekiranya mereka setelah mendzalimi dirinya datang kepadamu (Muhammad), lalu memohon ampunan kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampunan untuk mereka, niscaya mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat, Maha Penyayang. (QS. an-Nissa’ ayat 64).
Jika anda merasa telah menganiaya, mendzalimi diri Anda sendiri, datanglah ke hadirat Rasulullah Saw. Dan katakanlah: Ya Sayyidi, ya Rasulullah. Di hadiratmu ya Rasulullah, engkau akan memintakan ampun atas nama kami. Alalh Swt. Berfirman: “Mereka datang ke hadiratmu ya Muhammad Saw., dan engkau akan memintakan ampun atas nama mereka, maka Aku pun akan mengampuninya. Nah, itulah obat kita. Kita mengucapkan doa: Istaghfirullah inda hadhrati l Musthafa wabijahi Nabiyyikal Musthafa.
SYAIKH MUHAMMAD HISYAM laskar purworejo syekhermania

Ditulis Oleh : Den Bagoez Sigit Pamuji Ragile Kanjengdoso

Sahabat sedang membaca artikel tentang SYAIKH HISYAM AL~KABBANI AR~RABBANI . Oleh Admin, Sahabat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya .

Den Bagoez Sigit Pamuji Ragile Kanjengdoso

SYAIKH HISYAM AL~KABBANI AR~RABBANI
By Unknown.
Published at : 19:37
Rating 5.0 ★★★★★© 87833 reviews. based on Microformats review aggregate



Terimakasih atas kunjungan Anda



Share and Like this article :

Related Articles :

Comments
0 Comments
Janganlah ragu berbuat baik dan jangan mengharap balasan,Pada akhirnya,buah perbuatan akan selalu mengikuti kita [Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf] Den Bagoez Sigit Pamuji

Berkomentarlah Yang Baik Dan Sopan Tunjukan Bahwa Kita Pecinta Rasullulah SAW


ೋღ❤ღೋ WE ARE SYEKHERMANIA ೋღ❤ღೋ

Like This Njeh???

 
Support : Den Bagoez Ragile Kanjengdoso
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. SYEKHERMANIA LASKAR PURWOREJO - All Rights Reserved
SYEKHERMANIA LASKAR PURWOREJO
Template Design by Creating Website Published by Den Bagoez Ragile Kanjengdoso