Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di SYEKHERMANIA LASKAR PURWOREJO
Contoh MAKALAH RANCANGAN PEMBELAJARAN MATERI FIQH MTs KELAS VII
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pendidikan
merupakan kegiatan yang disengaja untuk mengubah sikap dan tingkah laku
seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia. Dalam
upayanya mencapai tujuan, diperlukan sebuah situasi belajar mengajar yang
menarik dan menyenangkan. Situasi
atau lingkungan belajar yang mendukung dapat diciptakan agar proses belajar ini
dapat berlangsung optimal. Proses menciptakan lingkungan belajar sedemikian
rupa tersebut disebut pembelajaran. Menurut Hamalik, pembelajaran diartikan
sebagai proses komunikasi yang bersifat timbal balik, baik antara guru dengan
siswa, maupun antara siswa dengan siswa.Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu
keadaan untuk menciptakan situasi yang mampu merangsang peserta didik untuk
belajar yang di dalamnya terdapat proses komunikasi. Proses komunikasi ini
tidak hanya sebatas pemberian materi dari guru kepada peserta didik, tetapi
dapat dengan cara lain. Misalnya saja melalui media pembelajaran yang sudah
disiapkan.
Berbagai problem pendidikan
banyak bermunculan baik itu dalam masalah fisik maupun nonfisik. Dari segi
fisik misalnya mengenai masalah bangunan dan sarana prasarana, sedangkan segi
nonfisik meliputi guru dan peserta didik. Guru sebagai kunci dalam proses
menciptakan situasi belajar yang menarik dan menyenangkan agar tujuan yang
diharapkan dapat tercapai, harus berusaha menciptakan suasana belajar yang
memungkinkan terjadinya pengalaman belajar pada diri peserta didik. Dengan
mengerahkan segala sumber belajar dan menggunakan berbagai strategi belajar
mengajar yang tepat.
Strategi
pembelajaran adalah pola umum perbuatan guru dan murid di dalam perwujudan
kegiatan belajar mengajar. Pengertian strategi ini menunjuk kepada
karakteristik abstrak dari rentetan perbuatan guru dan murid di dalam peristiwa
belajar mengajar. Jadi secara garis besar, strategi pembelajaran ini
adalah prosedur atau tahapan kegiatan yang disusun dan digunakan oleh guru
dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Penggunaan metode mengajar dan juga media pengajaran termasuk ke dalam strategi
belajar mengajar yang telah dirancang oleh pendidik.
Kehidupan manusia mencakup
segala aspek. Kebahagiaan yang ingin dicapai manusia mengharuskannya untuk
memperhatikan segala aspek dengan cara yang terpogram dan teratur. Fiqih Islam adalah
pengetahuan tentang hukum-hukum yang Allah
syari’atkan kepada para hamba-Nya, demi mengayomi seluruh kemaslahatan
mereka dan mencegah timbulnya kerusakan ditengah-tengah mereka, maka fiqih
Islam datang memperhatikan aspek tersebut dan mengatur seluruh kebutuhan
manusia beserta hukum-hukumnya.
Pemahaman tentang fiqih
merupakan suatu pemahaman yang sangat penting untuk ditanamkan bagi setiap
peserta didik, sebab tanpa adanya pemahaman tentang fiqih, maka yang
dikhawatirkan adalah akan tidak diterimanya amal ibadahnya karena kurangnya
penguasaan hukum yang dijelaskan dalam kajian fiqih, sehingga di sinilah
diperlukan metode pengajaran yang benar-benar dapat memberi pemahaman secara
total terhadap peserta didik.
Pembelajaran fiqih yang
merupakan bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diarahkan
untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, menghayati, dan mengamalkan
hukum Islam dalam praktek kesehariannya melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,
latihan, keteladanan, penggunaan pengalaman, dan pembiasaan. Tetapi, di
lapangan, pendidikan fiqih ini mengalami beberapa kendala, diantaranya yaitu
waktu yang disediakan terbatas dengan muatan materi yang begitu padat dan
pentingyang menuntut pemahaman hingga terbentuk watak dan kepribadian. Selain
itu, materi fiqih lebih terfokus pada pengayaan pengetahuan dan minim dalam
pembentukan sikap dan pembiasaan. Juga kurangnya keikutsertaan guru mata
pelajaran lain dalam member motivasi kepada peserta didik untuk mempraktikkan
nilai-nilai fiqih dalam kehidupan sehari-hari, serta lemahnya guru dalam
pengembangan pendekatan dan metode yang lebih variatif.
Dalam pelajaran fiqih yang
memang memerlukan internalisasi materi pelajaran ke dalam diri peserta didik,
pendidik dituntut bagaimana caranya agar materi yang diajarkan dapat
teraktualisasi dalam kehidupan peserta didik. Bagaimana materi tersebut agar
dapat diterima peserta didik sehingga peserta didik mampu mencapai tujuan yang
diinginkan. Oleh karenanya diperlukan strategi belajar mengajar yang tepat yang
memanfaatkan segala komponen yang ada secara maksimal. Dalam makalah ini akan
dibahas mengenai rancangan pembelajaran materi fiqih di MTs kelas VII.
B.
Rumusan
Masalah
Dari uraian diatas, adapun beberapa rumusan masalah yang
akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa
yang dimaksud dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, praktikum, demonstarasi,
dan resitasi?
2. Metode
apa yang tepat untuk diterapkan dalam pembelajaran fiqih MTs kelas VII?
3. Bagaimana contoh rancangan pembelajaran materi
fiqih di MTS kelas VII?
C. Tujuan
Penulisan Makalah
Penulisan makalah ini bertujuan untuk:
1. Memahami definisi metode ceramah, tanya jawab, diskusi,
praktikum, demonstrasi dan resitasi.
2. Mengerti metode yang cocok dan tepat digunakan untuk
pembelajaran fiqih MTs kelas VII.
3. Memahami aplikasi metode ceramah, tanya jawab,
diskusi, praktikum, demonstrasi dan resitasi dalam proses pembelajaran fiqih
MTs kelas VII.
D. Manfaat
Penulisan Makalah
1. Manfaat
Teoritis
Makalah
ini diharapkan dapat memberi pengetahuan tentang metode pembelajaran dalam
materi fiqih MTs kelas VII.
2. Manfaat
Praktis
a. Bagi
Guru
· Makalah
ini dapat dijadikan pedoman bagi guru sebagai salah satu sumber informasi dan
bahan acuan dalam meningkatkan keberhasilan pembelajaran.
· Mengetahui
berbagai macam metode pembelajaran yang mungkin untuk diterapkan sehingga dapat
memilih metode-metode tersebut untuk selanjutnya diaplikasikan dalam proses
pembelajaran.
· Dapat
menggunakan metode yang tepat dalam proses belajar mengajar.
b.
Bagi
Peserta Didik
· Dengan
adanya penggunaan metode yang tepat, maka peserta didik akan mendapat kemudahan
dalam menerima materi pada proses
pembelajaran.
·
Peserta
didik tidak akan jenuh dengan penggunaan metode yang bervariasi.
c.
Bagi
Mahasiswa
Dapat
dijadikan acuan dan bekal sehingga kelak ketika menjadi guru, dapat menerapkan
metode yang tepat dalam pembelajaran.
d.
Bagi
Dosen
Dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengkajian dan penentuan bagi
pemberian nilai.
e.
Bagi
Institut
Dengan
pengetahuan dan penggunaan metode pembelajaran yang tepat, maka akan menjadikan
Institut itu lebih berkualitas dan lebih berprestasi dalam mencetak generasi
bangsa.
BAB II
KAJIAN TEORI
A.
Metode
Pembelajaran
Seperti yang
telah disinggung sebelumnya bahwa penggunaan metode yang tepat dalam mengajar
dapat membantu dalam pencapaian tujuan yang diharapkan. Sebaliknya, penggunaan
metode yang tidak sesuai dengan tujuan pengajaran akan menjadi kendala dalam
mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Efektivitas penggunaan metode ini dapat
terjadi bila ada kesesuaian antara metode dengan semua komponen pengajaran yang
telah diprogramkan dalam satuan pelajaran. Oleh karenanya, pendidik (guru)
dapat menggunakan lebih dari satu metode. Pemakaian metode yang satu digunakan
untuk mencapai tujuan yang satu, sementara metode yang lain juga digunakan
untuk mencapai tujuan yang lain yang telah dirumuskan. Beberapa metode mengajar
yang dapat digunakan dalam pengajaran materi fiqih kelas VII MTs sebagai
berikut.
1. Metode
Ceramah (lecture)
Secara umum
metode ceramah diartikan suatu proses penuturan bahan pelajaran secara lisan
dari pendidik kepada peserta didik. Metode ini akan lebih efektif jika
digunakan dalam konteks kelompok atau orang banyak. Metode ini banyak digunakan
salah satunya karena faktor kebiasaan. Selain itu juga dikarenakan metode
ceramah adalah yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi dan yang
paling efektif dalam mengatasi kelangkaan rujukan yang sesuai dengan daya beli
dan paham peserta didik.
Metode ceramah
merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran
yang dalam suasana kelompok besar dan target yang dicapai bersifat kognitif
atau ingatan. Semua metode selalu memiliki kekurangan dan kelebihan.
Kelebihan dari metode ceramah:
1) Ceramah
merupakan metode yang murah dan mudah untuk dilakukan. Murah dalam arti proses
ceramah tidak memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap.
2) Ceramah
dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Karena ceramah bersifat bebas,
maka materi yang disampaikan guru bisa sangat banyak.
3) Ceramah
dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan. Guru dapat mengatur
pokok-pokok materi yang perlu ditekankan sesuai dengan tujuan.
4) Melalui
ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas.
Sedangkan kelemahan dari metode ceramah:
1) Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai
hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru.
2) Ceramah
yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme.
Yaitu ketidakpahaman siswa akan materi yang disampaikan oleh guru, karena
bahasa dan gaya penuturan.
3)
Guru
yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah sering dianggap
sebagai metode yang membosankan.
4)
Melalui ceramah, sangat sulit untuk
mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum.
2.
Metode
Tanya Jawab
Metode
tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus
dijawab, terutama dari guru kepada peserta didik, tetapi dapat pila dari
peserta didik kepada guru.
Tujuan yang akan dicapai dari metode tanya jawab:
1)
Untuk mengetahui sampai sejauh mana
materi pelajaran yang telah dikuasai
oleh
siswa.
2)
Untuk merangsang siswa berfikir.
3) Memberi
kesempatan pada siswa untuk mengajukan masalah yang belum dipahami.
Kelebihan dari
metode tanya jawab:
1) Pertanyaan
dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun siswa sedang rebut,
yang mengantuk kembali segar dan menghilang kantuknya.
2)
Merangsang
siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingat
3)
Mengembangkan
keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat
Kekurangan
metode tanya jawab:
1)
Siswa
merasa takut apalagi bila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani.
2)
Tidak
mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami
siswa
3) Waktu
sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan
sampai dua atau tiga orang.
4) Dalam
jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk memberikan pertanyaan
kepada setiap siswa.
5)
Tanya
jawab bisa menimbulkan penyimpangan dari pokok persoalan.
3.
Metode
Praktikum
Metode praktikum dapat dilakukan kepada siswa setelah
guru memberikan arahan, aba-aba, petunjuk untuk melaksanakannya. Kegiatan ini
berbentuk praktik dengan mempregunakan alat-alat tertentu, dalam hal ini guru
melatih keterampilan peserta didik dalam penggunaan alat-alat yang telah
diberikan kepadanya.
4.
Metode
Resitasi
Metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan dimana guru
memberikan tugas tertentu agar peserta didik melakukan kegiatan belajar.
Masalah tugas yang dilaksanakan oleh peserta didik dapat dilakukan di dalam
kelas, di halaman sekolah, di laboratorium, di perpustakaan, di bengkel, di
rumah siswa, atau dimana saja asal tugas itu dapat dikerjakan. Metode ini diberikan
karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak sementara waktu sedikit..
resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah, tetapi jauh lebih luas dari itu.
Metode ini
memiliki kelebihan:
1)
Lebih
merangsang peserta didik dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun
kelompok.
2)
Dapat
mengembangkan kemandirian peserta didik di luar pengawasan guru.
3)
Dapat
membina tanggung jawab dan disiplin peserta didik.
4)
Dapat
mengembangkan kreativitas peserta didik.
Beberapa kelemahan metode resitasi:
1)
Peserta
didik sulit dikontrol, apakah benar ia yang mengerjakan tugas ataukah oang
lain.
2) Khusus
untuk kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikannya adalah
anggota tertentu saja, sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi dengan
baik.
3)
Tidak
mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu peserta didik.
4)
Sering
memberikan tugas yang monoton dapat menimbulkan kebosanan peserta didik.
5.
Metode
Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan
memperagakan atau mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi,
atau benda tertentu yang sering dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan,
yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Dalam metode demontrasi ini, siswa dituntut memiliki
kemampuan untuki memperagakan adegan atau perilaku dari obyek lain dengan
harapan agar siswa memiliki kemampuan yang cepat dalam memahami dan menghayati
sesuatu materi pelajaran. Peran guru dalam metode ini, harus mampu memebrikan
contoh terlebih dahulu, sebelum memberikan tugas kepada siswa. Oleh sebab itu
guru juga dituntut mampu memberikan informasi dan perilaku yang tepat.
Langkah-langkah
penggunaan metode demonstrasi:
a)
Menetapkan
topik atau materi pembelajaran yang membutuhkan praktik.
b) Merumuskan
tujuan melakukan demonstrasi.
c) Menyiapkan
bahan atau alat-alat dan tempat yang digunakan dalam demonstrasi.
d) Menetapkan
peserta didik yang membantu mendemonstrasikan materi yang sudah ditetapkan.
e) Menyuruh
peserta didik yang lain untuk untuk mengamati dan memperhatikan apa yang
didemonstrasikan temannya, dan pada gilirannya disuruh ikut mencobanya.
f) Memerintahkan
kepada peserta didik untuk menanyakan apabila ada yang belum dipahami.
g) Mengadakan
pengawasan dan penilaian dari proses kegiatan demonstrasi.
Kelebihan
pemakaian metode demonstrasi:
1)
Melalui
metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa
disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.
2) Proses
pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat
peristiwa yang terjadi.
3) Dengan cara mengamati secara langsung
siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan.
Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran.
Sedangkan kelemahan penggunaan metode demonstrasi
adalah:
1) Metode demonstrasi memerlukan persiapan
yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal
sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi.
2) Demonstrasi memerlukan peralatan,
bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang berarti penggunaan metode ini
memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.
3)
Demonstrasi memerlukan kemampuan dan
keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih
profesional.
B.
Media
Pembelajaran
Kata “media” berasal dari bahasa latin dan merupakan
bentuk jamak dari kata “medium”,yang secara harfiah berarti “perantara atau
pengantar”.
C.
Evaluasi
Pembelajaran
Evaluasi secara harfiah dapat diartikan sebagai
penilaian yang berorientasi kepada value. Adapun dari sisi terminologis ada
beberapa definisi yang dapat dikemukakan, yakni:
1. suatu proses
sistematik untuk mengetahui tingkat keberhasilan sesuatu.
2. kegiatan
untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik dan terarah berdasarkan atas
tujuan yang jelas
3. proses
penentuan nilai berdasarkan data kuantitatif hasil pengukuran untuk keperluan
pengambilan keputusan.
BAB
III
ANALISIS
A.
Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar,
Materi, dan Metode
Mengajar
Standar Kompetensi |
Kompetensi Dasar |
5. Melaksanakan tata cara shalat wajib selain shalat
lima waktu
|
5.1
Menjelaskan ketentuan shalat dan khutbah Jum’at
5.2
Mempraktekkan khutbah dan shalat Jum’at
5.3
Menjelaskan ketentuan shalat jenazah
5.4
Menghafal bacaan-bacaan shalat jenazah
5.5
Mempraktekkan shalat jenazah
|
6. Melaksanakan tata cara shalat jama’, qashar, dan
jama’ qashar
|
6.1
Menjelaskan ketentuan shalat jama’, qashar, dan jama’ qashar
6.2
Mempraktekkan shalat jama’, qashar, dan jama’ qashar
6.3
Menjelaskan ketentuan shalat dalam keadaan darurat ketika sedang sakit
dan di kendaraan
6.4
Mempraktekkan shalat dalam keadaan darurat ketika sedang sakit dan di
kendaraan
|
7. Melaksanakan tata cara shalat sunnah muakkad dan
ghoiru muakkad
|
7.1
Menjelaskan ketentuan shalat sunnah muakkad
7.2
Menjelaskan macam-macam shalat sunnah muakkad
7.3
Mempraktekkan shalat sunnah muakkad
7.4
Menjelaskan ketentuan shalat sunnah ghoiru muakkad
7.5
Menjelaskan macam-macam shalat sunnah ghoiru muakkad
7.6
Mempraktekkan shalat sunnah ghoiru muakkad
|
Sumber: Buku Pendamping Siswa An Najah, karangan
Ahmad Junaidi (Klaten: Gema Nusa, 2008) sesuai KTSP SKL dan SI 2008.
Alhamdulilah selesei juga nulisnya hehe cape bangett ;) semoga bermanfaat bagi pembacanya amiin..... ;)
Ditulis Oleh : Den Bagoez Sigit Pamuji Ragile Kanjengdoso
Sahabat sedang membaca artikel tentang Contoh MAKALAH RANCANGAN PEMBELAJARAN MATERI FIQH MTs KELAS VII . Oleh Admin, Sahabat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya .
Related Articles :